KOMPAS.com - Survei Sentimen Penyewa Kantor di Amerika 2024 yang dilakukan oleh CBRE, perusahaan jasa real estat komersial terbesar di dunia, menunjukkan perusahaan menginginkan bangunan berkelanjutan untuk kantor yang akan mereka tempati.
Dikutip dari Sustainability Magazine, Jumat (13/9/2024) mayoritas perusahaan di seluruh dunia telah berkomitmen untuk mencapai nol emisi, yang mengharuskan pengurangan di ketiga cakupan emisi.
Jika sebuah perusahaan menggunakan bangunan yang tidak berkelanjutan, akan jauh lebih sulit untuk memangkas emisi Cakupan 1, yang melibatkan emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan seperti sistem pemanas dan pendingin.
Dalam survei ini pun, sebanyak 57 persen responden dan 86 persen perusahaan besar telah menyatakan komitmennya untuk mencapai nol emisi dan bertujuan pada tahun 20230.
Baca juga: Kejar Target Nol Emisi, SIG Pakai Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
Hal ini membuat bangunan berkelanjutan semakin dipandang penting untuk mencapai tujuan iklim jangka panjang, menarik SDM, dan memenuhi harapan investor.
Laporan CBRE yang melibatkan 225 eksekutif real estat perusahaan yang mengawasi kantor di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Amerika Latin ini menunjukkan banyak perusahaan memprioritaskan bangunan berkelanjutan.
Fitur-fitur bangunan berkelanjutan yang dimaksud antara lain desain hemat energi, fasilitas untuk mendukung pejalan kaki atau pesepeda, pengisian daya kendaraan listrik, dan sertifikasi bangunan hijau.
"Setelah berbicara dengan klien, perusahaan energi, perusahaan rintisan, investor, dan ratusan karyawan di seluruh dunia, jelas bahwa kompleksitas dalam menurunkan emisi dengan cepat dan dalam skala besar menghadirkan tantangan nyata dan signifikan bagi industri real estat," kata Robert Bernard, Chief Sustainability Officer di CBRE.
Baca juga: Kementerian PUPR Berkomitmen Terapkan Bangunan Gedung Hijau
Lebih lanjut, sertifikasi bangunan hijau memainkan peran penting dalam pemilihan properti. Lebih dari separuh responden mempertimbangkan ada atau tidaknya sertifikat itu saat membuat keputusan pemilihan properti.
Klausul sewa yang hijau pun juga dinilai semakin penting, dengan 26 persen penyewa menyatakan hal tersebut memengaruhi keputusan mereka.
Fitur yang paling bernilai dalam sewa ini meliputi pembagian data energi, air, dan limbah, pelaporan dan pengungkapan jejak karbon, dan penerapan sistem daur ulang yang komprehensif.
Lalu 22 persen responden mengatakan jika sebuah gedung tidak memiliki fasilitas yang mendukung bersepeda atau berjalan kaki, mereka akan keluar dari gedung tersebut atau menolaknya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya