Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) memprediksi, lapisan ozon dapat pulih sepenuhnya seperti tahun 1980 jika kebijakan saat ini tetap berlaku.

MWO memprediksi, lapisan ozon di Antarktika bisa pulih pada 2066, lapisan ozon di Artik dapat pulih pada 2045, dan sisanya dapat pulih tahun 2040.

Sebelumnya, dunia menyepakati Protokol Montreal untuk menghentikan penggunaan senyawa perusak ozon seperti klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), dan halon.

Baca juga: Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Protokol Montreal ditandatangani pada 1987 sebagai tanggapan terhadap kesadaran bahwa banyak bahan kimia yang digunakan dalam aerosol, sistem pendingin udara, lemari es, dan pelarut industri, tersebut berdampak buruk terhadap ozon.

Kini, dunia semakin kuat dalam melindungi ozon melalui adopsi Amandemen Kigali yang mengatur ketentuan pengurangan konsumsi hidrofluorokarbon (HFC).

HFC bukan zat perusak ozon namun termasuk gas rumah kaca (GRK) yang kuat.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, berbagai langkah perlindungan lebih lanjut sangat penting.

Baca juga: Bahan Perusak Ozon Dilarang, Pengurangan Emisi Ditarget Lebih Tinggi

"Amandemen Kigali Protokol, yang berfokus pada pengurangan bertahap HFC, dapat berkontribusi untuk memajukan upaya mitigasi iklim, melindungi manusia dan planet," kata Guterres.

Ketua Kelompok Penasihat Ilmiah WMO tentang Radiasi Ozon dan Sinar UV Matt Tully mengatakan, Program Pengawasan Atmosfer Global (GAW) terus memberikan dukungan penting bagi ilmu ozon melalui pengamatan, analisis, pemodelan, pengelolaan data, dan pengembangan kapasitas.

"Banyak faktor yang akan memengaruhi pemulihan ozon yang diharapkan, yang harus diukur dan dipahami sepenuhnya," kata Tully dikutip dari siaran pers, Senin (16/9/2024).

WMO menyatakan bahwa total kolom ozon pada 2023 sesuai dengan harapan, karena dimulainya penurunan klorin dan bromin yang merusak ozon di stratosfer.

Baca juga: Ozon Bisa Jadi Solusi Kurangi Sampah Makanan di Indonesia

Badan tersebut juga merinci perubahan positif pada lubang ozon Antartika.

Akan tetapi, ditemukan bahwa berbagai peristiwa atmosfer dapat berdampak besar terhadap kondisi ozon secara berkala.

WMO mengatakan para ilmuwan masih memiliki beberapa kesenjangan dalam memahami variabel-variabel ini.

Badan tersebut akan terus memantau lapisan ozon secara ketat untuk menjelaskan setiap perubahan yang tidak terduga.

Baca juga: SIG Operasikan Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau