DENPASAR, KOMPAS.com - Generasi muda punya peranan vital untuk menjaga lingkungan. Setiap langkah yang dilakukan meskipun kecil, pasti akan berdampak untuk keberlanjutan alam.
Populasi Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Z. Data Badan Pusat Statistik mencatat Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 mendominasi dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa, atau 27,94 persen populasi.
Generasi ini masih berada dalam usia muda hingga remaja awal. Sementara itu, generasi milenial sebagai kelompok yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, menyusul dengan jumlah sekitar 69,38 juta jiwa. Milenial menjadi penduduk dominan urutan kedua dengan presentase 25,87 persen.
Dominasi usia muda pun menumbuhkan harapan yang lebih baik untuk Indonesia. Tak terkecuali untuk lingkungan.
Baca juga: Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa
Program Officer Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Ira Ratnati mengatakan, pihaknya ingin generasi muda termasuk mahasiswa menjadi agen of change untuk pelestarian lingkungan. Menurutnya, para anak muda punya kelebihan yakni salah satunya tentang kesadaran tentang lingkungan.
"Semoga bisa tetap hidup yang bisa berdampingan dengan lingkungan. Dan sekecil apapun hal yang kita lakukan untuk lingkungan pasti berdampak," ujar Ira saat ditemui di sela-sela acara Kopi Sadar Lingkungan (Kopdarling) di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Kamis (19/9/2024) siang.
"Karena di kota besar, bahkan kayak di Jakarta saja orang masih buang sampah tuh kayak, yaudah itu bukan urusan gue. Ada tukang orang lain, ada dinas kebersihan. Padahal kan itu sebenernya tanggung jawab kita," tambah Ira.
Dari sana, anak-anak muda bisa mengajak keluarga, saudara, dan teman-temannya untuk menjaga lingkungan. Kesadaran untuk dekat dan menjaga lingkungan, lanjutnya, perlu ditingkatkan.
"Karena kan sebenarnya lingkungan itu harus dekat dengan kita. Apapun kemajuan, kalau lingkungannya rusak kita juga bisa apa. Kadang itu yang orang lupa," kata Ira.
Baca juga: 45 Tahun, Bakti Lingkungan Djarum Foundation Tanam 2,3 Juta Pohon
Di sisi lain, musisi band rock asal Pulau Dewata Bali, Navicula sekaligus aktivis lingkungan, Gede Robi Supriyanto alias Robi (45), mengatakan anak muda sebenarnya adalah generasi yang akan merasakan dampak kekacauan-kekacauan dan bencana-bencana dari generasi saat ini dan sebelumnya.
Generasi muda, lanjut Robi, nantinya akan merasakan situasi yang sulit jika lingkungan terus rusak.
"Jadi mau tidak mau, aku pikir seharusnya yang paling khawatir dan take action (jaga lingkungan) itu anak muda," ujar Robi saat ditemui di kesempatan yang sama.
"Peran anak muda di sini yang secara tidak langsung menentukan adalah 55 persen pemilih pemerintah kita adalah anak muda. Seharusnya mereka memilih yang bisa melindungi masa depan mereka. Maksudnya, memilih pemimpin yang pro kepada lingkungan, tak merusak lingkungan," tambah Robi.
Baca juga: Konsisten Hijaukan Bumi, Djarum Tanam 47.845 Bibit Pohon di Lereng Gunung Muria
Selain itu, kata Robi, generasi muda perlu meningkatkan pemahaman tentang pelestarian lingkungan. Kemudian, kepedulian terhadap lingkungan juga perlu diasah.
"Kalau sudah jadi pintar dan peduli, pasti pilihan-pilihan hidup apapun yang mereka lakukan pasti yang akan jadi kondisi ideal. Mau jadi apapun tidak akan merusak lingkungan. Mencari kemakmuran, arah pertumbuhan ekonomi yang tak merusak lingkungan. Kalau mau jadi pengusaha, pengusaha yang tak merusak lingkungan," kata Robi.
"Kalau mereka mau jadi pemerintah, pemerintah yang tak membabat hutan dan tak mengotori lautan," pungkas Robi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya