Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2024, 09:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

KOMPAS.com - Argentina, Chile, dan Bolovia merupakan negara-negara yang memiliki cadangan litium terbesar di dunia.

Oleh karenanya, ketiga negara ini dijuluki Lithium Triangle atau Segitiga Litium.

Litium alias emas putih merupakan logam yang dianggap sebagai kunci dalam transisi menuju nol emisi.

Dia digunakan dalam baterai mobil listrik, penting perannya bagi energi matahari dan angin, dan masih banyak lagi.

Namun untuk mengekstraksinya, tambang lithium sangat menyedot air. Ketika negara-negara atau korporat raksasa paling berkuasa di dunia semakin memandang Lithium Triangle sebagai bagian penting dari rencana mereka, banyak yang khawatir akan pencarian dan eksplorasinya.

Baca juga: Dorong Hilirisasi, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kaltim

Penambangan litium pun diartikan sebagai aktivitas yang mengorbankan kekuatan hidup yang telah menopang penduduk asli di wilayah tersebut selama berabad-abad.

Contohnya, penduduk asli Kolla, Irene Leonor Flores de Callata, yang telah menghabiskan waktu berabad-abad mendaki jauh ke pegunungan di Argentina utara untuk mencari bahan sederhana: air minum segar.

Saluran air kering yang mengelilingi kota mereka secara intrinsik terhubung dengan hamparan garam putih di bawahnya. Laguna bawah tanah dengan perairan yang dipenuhi bahan yang kemudian dikenal sebagai litium.

“Kami akan kehilangan segalanya,” kata Flores de Callata, saat ia berjalan di sepanjang dasar sungai yang kering, membimbing kawanan llama dan domba melintasi hamparan gurun.

“Apa yang akan kami lakukan jika kami tidak punya air? Jika peranjau datang, kami akan kehilangan budaya. Kami tidak akan punya apa-apa lagi," cetusnya.

Di sini, di salah satu lingkungan paling gersang di dunia, air adalah kekuatan kehidupan yang menopang segalanya.

Harga litium melejit

Harga litium diketahui melejit tiga kali lipat antara kurun 2021-2023. Untuk satu ton litium di pasar Amerika Serikat, mencapai angka tertinggi sebesar 46.000 dollar AS per ton, seperti diungkap dalam Laporan Survei Geologi Amerika Serikat.

Sementara di China, yang merupakan pelanggan utama litium, harga satu ton mencapai 76.000 dolar AS pada puncaknya tahun lalu.

Baca juga: ESDM Sebut Motor Listrik Mampu Tekan Emisi 40 Persen

Namun, ketika harga-harga telah merosot, para pemimpin, eksekutif pertambangan, dan perusahaan dari seluruh dunia mulai mengalihkan perhatian mereka.

Dari AS dan China, mereka memandang gurun tandus di kawasan ini sebagai sumber kekayaan dan mesin untuk mendorong transisi menuju energi ramah lingkungan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

LSM/Figur
Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Pemerintah
Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Swasta
Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau