KOMPAS.com - Kesehatan merupakan aset yang tak ternilai harganya. Dengan tubuh yang sehat, seseorang dapat melakukan berbagai aktivitas dengan optimal, baik dalam bekerja, belajar, maupun menjalani aktivitas sehari-hari.
Kesehatan juga menjadi pondasi penting bagi generasi muda untuk mencapai cita-cita dan menjalani hidup yang berkualitas.
Hal inilah yang mendorong PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dan PT Stardust Estate Investment (SEI) untuk aktif berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai program dan inisiatif.
Terdapat beberapa program yang telah digelar PT GNI dan PT SEI selama 2024. Program pertama adalah penyuluhan kesehatan oleh tenaga medis PT SEI di Desa Tanauge, Morowali Utara pada Maret 2024.
Agenda penyuluhan diisi dengan pemberian informasi tentang cara menjaga kesehatan diri, mengenali gejala penyakit, dan cara mengadopsi gaya hidup sehat.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan, penyuluhan kesehatan oleh tenaga medis diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang berbagai aspek kesehatan.
“Penyuluhan ini diharapkan membantu masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat sekaligus membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Mellysa dalam keterangan tertulis, Jumat (16/8/2024).
Sejalan dengan edukasi kesehatan, PT GNI dan PT SEI juga ikut memberi perhatian lebih terhadap penderita gizi buruk di Desa Bunta, Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Juni 2024.
Langkah ini sejalan dengan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap indikator Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-2, yakni tanpa kelaparan.
Sebagai informasi, gizi buruk merupakan salah satu bagian dari kondisi gagal tumbuh (stunting). Di Indonesia, prevalensi stunting masih tergolong tinggi, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan pangan bergizi.
Dilansir dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2023, angka stunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai pemerintah adalah 14 persen pada 2024.
Untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan mereka secara optimal, PT GNI mengambil langkah proaktif dengan membuat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan kebun gizi melalui pemberian paket makanan berisi beras, ayam, telur, tempe, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan susu kepada anak-anak balita dan Ibu Hamil.
Mellysa mengatakan, program ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dan memastikan bahwa anak-anak yang membutuhkan mendapatkan bantuan yang tepat.
"Anak-anak yang sehat adalah aset berharga, mereka adalah generasi penerus yang akan membangun dan mengembangkan daerah. Semoga bantuan sosial dari perusahaan ini dapat memberikan harapan baru bagi masyarakat," ungkapnya.
Program ketiga, untuk mengoptimalkan pemberian Kebun Gizi di sekitar lingkar industri, PT GNI juga memberikan penyuluhan terkait pengelolaan Kebun Gizi. Kebun Gizi tersebut dikembangkan dengan menanam tanaman gizi yang terdiri dari terong, bayam belang, oyong gambas, dan kangkung serta menyediakan kolam ikan portabel untuk budidaya ikan lele.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya