Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukaan Laut Negara Kepulauan Pasifik Diprediksi Naik 15 Cm

Kompas.com - 29/09/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Dalam 30 tahun ke depan, negara-negara Kepulauan Pasifik seperti Tuvalu, Kiribati, dan Fiji akan mengalami kenaikan permukaan laut setidaknya 15 sentimeter (cm).

Kenaikan permukaan air laut akan tetap terjadi meski emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, penyebab perubahan iklim, mengalami perubahan dalam beberapa tahun mendatang.

Prediksi tersebut mengemuka berdasarkan analisis yang dilakukan tim sains perubahan permukaan laut NASA.

Baca juga: Kunjungi Kepulauan Pasifik, Sekjen PBB Serukan SOS karena Perubahan Iklim

Tim tersebut melakukan analisis di wilayah itu atas permintaan beberapa negara Kepulauan Pasifik, termasuk Tuvalu dan Kiribati, sebagaimana dilansir dari situs web NASA, Jumat (25/9/2024).

Tim itu dipimpin oleh para peneliti dari University of Hawaii dan bekerja sama dengan para ilmuwan di University of Colorado dan Virginia Tech.

Selain melakukan analisis, tim juga menghasilkan peta resolusi tinggi yang menunjukkan area mana di berbagai negara Kepulauan Pasifik yang rentan terhadap banjir pasang pada 2050-an.

Peta tersebut dirilis pada 23 September dan menguraikan potensi banjir dalam berbagai skenario emisi, dari kasus terbaik hingga kasus terburuk.

Baca juga: World Water Forum ke-10 Inisiasi Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim di Asia Pasifik

“Permukaan laut akan terus naik selama berabad-abad, yang menyebabkan banjir yang lebih sering terjadi,” kata Nadya Vinogradova Shiffer, dari Divisi Ilmu Bumi NASA dikutip dari siaran pers.

Shiffer menyampaikan, analisis NASA tersebut dapat memberi tahu potensi peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan banjir dalam beberapa dekade mendatang bagi masyarakat pesisir di negara-negara Kepulauan Pasifik.

Setelah melakukan analisi tersebut, tim peneliti juga berencana membuat peta beresolusi tinggi untuk negara-negara Kepulauan Pasifik lainnya dalam waktu dekat.

Peta tersebut dapat membantu negara-negara Kepulauan Pasifik dalam memutuskan di mana harus memfokuskan upaya mitigasi.

Baca juga: Asia Pasifik Punya Tiket Emas Capai SDGs, tapi Terganjal Paradoks

Banjir di masa depan

Analisis dari tim perubahan permukaan laut juga menemukan, jumlah hari banjir pasang dalam setahun rata-rata akan meningkat untuk hampir semua negara Kepulauan Pasifik pada 2050-an.

Wilayah Tuvalu yang saat ini mengalami kurang dari lima hari banjir pasang dalam setahun dapat mengalami rata-rata 25 hari banjir setiap tahun pada 2050-an.

Wilayah Kiribati yang saat ini mengalami kurang dari lima hari banjir dalam setahun akan mengalami rata-rata 65 hari banjir setiap tahun pada 2050-an.

Banjir di negara-negara kepulauan dapat terjadi karena laut menggenangi daratan selama badai atau selama pasang surut yang sangat tinggi.

Baca juga: RI Diusulkan Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau