KOMPAS.com - Komisi Eropa mengumumkan peluncuran inisiatif Label Emisi Penerbangan (FEL), Kamis (28/9/2024), yang merupakan sebuah inisiatif untuk memberikan informasi kepada penumpang mengenai jejak karbon penerbangan mereka.
FEL sendiri merupakan bagian dari peraturan penerbangan RefeulEU yang ditujukan untuk mendekarbonisasi penerbangan.
Seperti dikutip dari ESG Today, Sabtu (28/9/2024) berdasarkan inisiatif tersebut, penumpang bisa melihat informasi standar mengenai jejak karbon penerbangan di UE saat memesan perjalanan secara daring.
Baca juga: Jejak Karbon Kereta Api Rendah, tapi Angkutan Batu Bara Terbanyak
Menurut komisi UE, 80 persen penumpang pesawat telah menyatakan bahwa mereka ingin mengetahui berapa banyak CO2 yang dihasilkan oleh penerbangan yang mereka tumpangi.
Tetapi hanya 5 persen penumpang yang mengatakan bahwa mereka saat ini memiliki akses ke informasi tersebut.
Selain itu, sebagian besar informasi yang tersedia saat ini tidak terstandarisasi, karena maskapai penerbangan yang menyediakan data emisi sering kali menggunakan metodologi dan teknologi yang berbeda untuk mengukur karbon.
Beberapa maskapai penerbangan pun disebut melakukan greenwashing atas klaim yang tidak jelas atau menyesatkan mengenai emisi dan dampak lingkungan.
FEL nantinya akan menyediakan standar tunggal dan metodologi yang diatur saat memperkirakan emisi penerbangan.
FEL akan mencakup faktor-faktor seperti jenis pesawat, jumlah penumpang rata-rata dan volume kargo di dalam pesawat, serta bahan bakar penerbangan yang digunakan.
Baca juga: Mengenal Jejak Karbon dan Jenis-jenisnya
Selain itu pada tahun 2025, maskapai penerbangan yang mengoperasikan penerbangan di dalam UE atau berangkat dari UE akan dapat bergabung secara sukarela dalam inisiatif FEL ini.
Saat memesan penerbangan secara daring, logo FEL akan ditampilkan di samping data emisi penerbangan, membantu penumpang membuat keputusan yang tepat dan melindungi mereka dari klaim emisi yang tidak akurat.
Situs web juga akan dibuat untuk memungkinkan publik membandingkan tingkat emisi dari berbagai maskapai penerbangan yang bersaing pada rute yang sama, serta melihat peringkat perusahaan penerbangan dengan emisi terendah per rute.
“Informasi yang jelas dan terverifikasi sangat penting untuk menginformasikan pilihan perjalanan kita dengan lebih baik. Sebagai penumpang, Label Emisi Penerbangan UE di masa mendatang akan memudahkan kita semua untuk memiliki informasi terverifikasi mengenai emisi CO2 yang terkait dengan penerbangan kita sebelum kita membeli tiket," ungkap Wopke Hoekstra, Komisioner UE untuk Aksi Iklim dan Transportasi.
Baca juga: Setelah Perancis, Giliran Spanyol Larang Penerbangan Pendek 2,5 Jam
Hoekstra menjelaskan pula hal tersebut juga akan memastikan persaingan yang setara di antara maskapai penerbangan di rute yang sama dan memberikan penghargaan kepada mereka yang memilih untuk berinvestasi pada bahan bakar yang lebih bersih dan operasi yang lebih efisien.
"Oleh karena itu, label di masa depan akan membantu memberi insentif kepada maskapai penerbangan untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka, dengan memperbarui armada mereka dengan pesawat yang lebih efisien dan menggunakan bahan bakar penerbangan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya