Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Mayoritas Pekerja Muda Ingin Tempat Kerja Peduli pada Keberlanjutan

Kompas.com - 29/09/2024, 11:11 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Riset menunjukkan bahwa pekerja muda ingin perusahaan mereka memprioritaskan keberlanjutan.

Survei yang dilakukan Indeed terhadap lebih dari 23.000 pekerja Gen Z dan milenial itu mengungkapkan mayoritas kedua kelompok demografi tersebut meneliti insiatif keberlanjutan perusahaan sebelum menerima tawaran pekerjaan.

Selain itu sebanyak 96 persen responden ingin mendorong perusahaan mereka untuk berbuat lebih banyak pada keberlanjutan.

Baca juga: 85 Persen Perusahaan Dunia Tingkatkan Investasi Keberlanjutan

Di sisi lain, seperti dikutip dari Fast Company, Sabtu (28/9/2024) studi lain menemukan meski penting namun sebagian besar CEO menganggap keberlanjutan sebagai fokus jangka panjang dan hanya 16 persen yang menganggap dekarbonisasi model bisnis dan mencapai nol emisi sebagai tiga prioritas strategis teratas selama 12 bulan ke depan.

Laporan yang dipublikasikan oleh IBM juga menyebut, tiga perempat CEO menyadari perlunya memprioritaskan keberlanjutan, tetapi hanya 30 persen yang membuat kemajuan signifikan. Perubahan yang lambat harus segera ditinggalkan.

Jody Mousseau, Wakil Presiden Pengembangan Keberlanjutan dan Wakil Ketua Dewan DEIB di Aquent mengungkapkan para pemimpin bisnis perlu menanamkan praktik terbaik dan tim yang berkelanjutan di setiap level perusahaan mereka saat ini untuk memberikan dampak pada lingkungan kita dan memperkuat bisnis mereka.

Peran Perusahaan

Apa pun industrinya, menurut Mousseau perusahaan perlu membentuk tim keberlanjutan yang dapat membantu mengembangkan dan melaksanakan intervensi strategis yang mencapai tujuan perusahaan.

Peran ini akan memastikan praktik berkelanjutan dimasukkan ke dalam operasi mereka untuk meminimalkan dampak lingkungan.

Baca juga: Alasan Perusahaan Besar di Dunia Mundur dari Komitmen Keberlanjutan

Saat bisnis memulai perjalanan keberlanjutan mereka, penting untuk diingat bahwa tujuan utamanya adalah peningkatan bersih yang signifikan dalam praktik keberlanjutan.

Langkah pertama adalah mengidentifikasi dampak lingkungan, termasuk aktivitas departemen, sumber daya manufaktur, penggunaan energi, dan metode pengiriman.

Selain itu juga melakukan penilaian materialitas membantu menetapkan tujuan yang jelas, mengidentifikasi kesenjangan, dan mengembangkan strategi untuk masa depan yang berkelanjutan. Selanjutnya, perusahaan perlu menjamin kepatuhan terhadap peraturan lokal, negara bagian, dan federal.

Beberapa contoh inisiatif keberlanjutan perusahaan termasuk kebijakan yang mengutamakan kerja jarak jauh dan proyek komunitas. Dengan mengizinkan karyawan bekerja dari jarak jauh, perusahaan dapat mengurangi jejak karbon mereka.

Baca juga: Fokus pada Keberlanjutan, Paramount Land Raih Top 10 Developers dari BCI Asia Awards 2024

Tidak hanya itu saja, penelitian oleh McKinsey menemukan bahwa menjalankan kebijakan baru untuk mengatasi efisiensi sumber daya, dalam beberapa kasus, dapat secara positif memengaruhi laba operasi bisnis hingga 60 persen.

Inisiatif keberlanjutan sering kali mengurangi biaya dari waktu ke waktu tetapi juga penghasil pendapatan.

Perusahaan dengan peringkat sosial an tata kelola (ESG) yang lebih tinggi memiliki laba tahunan sebesar 12,9 secara global dibandingkan perusahaan dengan peringkat yang lebih rendah (8,6 persen).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau