Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Kredit Karbon Penting untuk Diungkapkan oleh Korporasi

Kompas.com - 30/09/2024, 15:35 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber esgdive

KOMPAS.com - Kredit karbon disebut sebagai salah satu solusi untuk mengatasi jejak karbon perusahaan.

Namun beberapa pihak masih mempertanyakan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan kredit karbon untuk memenuhi tujuan keberlanjutan, sambil memastikan pihak yang menerbitkan mengadopsi metodologi yang sesuai dengan pasar global.

Standar yang ditetapkan oleh badan pengatur pasar karbon seperti Dewan Integritas untuk Pasar Karbon Sukarela itu pun harus memperhatikan bahwa kredit karbon yang diterbitkan memacu dampak iklim yang nyata dan dapat diverifikasi dan memastikan kemajuan menuju target 1,5°C.

Untuk itu, seperti dikutip dari ESG Dive, Senin (30/9/2024) perusahaan yang membeli kredit karbon harus transparan dengan kualitas karbon yang dibelinya sehingga dapat membantu memangkas emisi perusahaan sekaligus memastikannya sesuai dengan standar kualitas.

Baca juga: Microsoft Beli 234.000 Kredit Karbon untuk Restorasi Hutan dari Perusahaan Meksiko

"Perusahaan yang membeli kredit karbon harus dapat memahami dari mana kredit tersebut berasal dan merasa yakin untuk mencantumkannya sebagai investasi dekarbonisasi," kata Mandy Rambharos, CEO lembaga nirlaba berkelanjutan Verra.

Asal Kredit Karbon

Rambharos mengungkapkan perusahaan yang ingin membeli kredit karbon harus dapat memahami dari mana kredit tersebut berasal, agar dapat dilacak kembali dari perspektif akuntansi dan pelaporan.

Selain itu juga ini membuat perusahaan merasa yakin di hadapan pemegang saham dan lembaga pemeringkat saat mereka mengungkapkannya dalam laporan tahunan mereka.

Namun, Rambharos mencatat sistem check and balance ini memiliki kerumitan tersendiri karena metodologi penerbitan kredit karbon bisa sangat rumit.

Julia Strong, direktur eksekutif Symbiosis Coalition, sependapat dengan Rambharos tentang sifat "kompleks" dalam memastikan kualitas kredit karbon yang dikeluarkan.

"Tidak semua perusahaan dapat memiliki keahlian internal untuk mengevaluasi nuansa dan kompleksitas dari setiap proyek berbasis alam," kata Strong.

Baca juga: Transfer Kredit Karbon dari Korsel ke RI Diproyeksikan Meningkat

Kekhawatiran Pengurangan Emisi

Awal tahun ini, lebih dari 80 organisasi yang berfokus pada isu lingkungan dan sosial berpendapat mengizinkan pihak untuk memenuhi komitmen iklim melalu kredit karbon malah bakal memperlambat pengurangan emisi global.

Mereka beralasan pembelian kredit karbon tersebut dapat mengurangi skala pendanaan dan urgensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan membantu kawasan yang secara tidak proporsional terkena dampak perubahan iklim, seperti negara-negara berkembang misalnya.

Kritik dan kekhawatiran tentang pasar karbon semacam itu telah menimbulkan risiko reputasi potensial bagi perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi dalam kredit karbon untuk mengatasi jejak karbon mereka.

Namun, Rambharos mengatakan ada beberapa langkah yang dapat diikuti perusahaan untuk mengajukan keberatan kepada badan verifikasi kredit karbon seandainya proyek tidak memenuhi standar atau melanggar elemen hak asasi manusia dan sosial tertentu.

Misalnya saja dengan menempuh prosedur pengaduan sehingga proyek dapat dihentikan dan dilakukan tinjauan oleh badan verifikasi kredit karbon.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau