Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Pada 2010, energi terbarukan hanya menghasilkan 7 dari listrik Inggris. Kurang dari 15 tahun, kontribusi energi terbarukan melesat dan berkontribusi terhadap 50 persen bauran listrik di Inggris.

Karena pesatnya pertumbuhan energi terbarukan tersebut, Inggris percaya diri dapat mengakhiri era batu bara di bauran energi listriknya.

Baca juga: Kementerian ESDM Targetkan Peta Jalan Pensiun Dini PLTU Rampung September

Dan terbukti, PLTU batu bara terakhir Inggris resmi dimatikan pada 2024 alias setahun lebih awal dari target yang dicanangkan pada 2015.

Global Insights Programme Director Ember Dave Jones, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Inggris, mengatakan penutupan PLTU batu bara terakhir memberikan arah perjalanan yang jelas bagi energi fosil.

Dia menuturkan, penutupan PLTU tersebut juga menunjukkan kepemimpinan serta menetapkan tolok ukur yang bisa diikuti negara lain.

"Saya pikir hal ini telah membuat perbedaan besar, karena Anda membutuhkan seseorang untuk menunjuk dan berkata, 'Nah, mereka telah melakukannya. Mengapa kita tidak bisa melakukannya?'," kata Jones.

Baca juga: Dilantik Jadi Menteri ESDM, Bahlil Diminta Tuntaskan Peta Jalan Pemensiunan PLTU Batu Bara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau