Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Kompas.com - 04/10/2024, 17:40 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo, menyalurkan bantuan pangan dari pemerintah dalam rangka penanganan stunting ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)sebanyak 438.000 paket.

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Wahyu Sakti menyampaikan, penyaluran bantuan pangan penanganan stunting di NTT dilakukan dalam dua tahap  dan ditargetkan akan terealisasi 100 persen pada awal Oktober ini.

“Pengiriman paket bantuan sebanyak 438.000 paket dilaksanakan dalam dua tahap dan akan selesai pada Minggu ini,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024). 

Baca juga: Kurang dari Seperempat Desa Bebas Stunting, Target 100 Persen Akhir Tahun

Wahyu merinci, 438.000 paket bantuan tersebut disalurkan kepada 73.000 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di wilayah NTT berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Seperti diketahui, stunting di Provinsi NTT merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup mendesak dan memerlukan perhatian serius.

Berdasarkan berbagai laporan, NTT merupakan provinsi keduadengan angka stunting tertinggi di Indonesia, setelah Provinsi Papua Pegunungan.

Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi NTT sebesar 37,9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa 37 hingga 38 dari 100 balita di Provinsi NTT mengalami stunting.

Sementara, berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat per Februari 2024, prevalensi stunting di NTT sebesar 15,2 persen atau sebanyak 61.961 anak stunting.

Baca juga: Penanganan Stunting Perlu Kolaborasi Interdisiplin Lintas Pemangku Kepentingan

Skema penyaluran bantuan pangan

Penyaluran di provinsi NTT pada setiap tahapan dilakukan di tujuh kabupaten/kota, terdiri dari Atambua dengan kuota sebanyak 15.534 paket, Ende sebanyak 17.766 paket, Komodo 43.128, Kupang 48.438 paket, Maumere 26.265 paket, Soe 24.294 paket, dan Waingapu 43.779 paket.

Setiap paket tersebut terdiri dari 10.000 telur ayam dan 1 kg daging ayam. 

Ia berharap, kerja sama penyaluran bantuan pangan ini dapat memenuhi asupan gizi bagi keluarga yang mempunyai balita rawan stunting serta bagi ibu hamil.

Baca juga: Pemkab Belu Raih Penghargaan Peduli Stunting dan Kesehatan, Mendagri: Kuncinya Ada di Kepala Daerah

Sehingga dapat turut menurunkan tingkat prevalensi stunting di salah satu provinsi yang terletak di Indonesia Timur tersebut.

"Harapannya bantuan yang diberikan tersebut bisa bermanfaat dan segera bisa diolah untuk menambah asupan gizi bagi ibu hamil dan anak balita di wilayah NTT yang masuk ke dalam kategori rawan stunting," pungkas Wahyu.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau