Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Gagasan Cagub soal Kemacetan Jakarta, Penerapan dan Tolok Ukurnya

Kompas.com - 09/10/2024, 12:02 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

"Kalau bisa dilakukan, mungkin frekuensi bus akan terjaga sehingga tidak terjadi penumpukan. Dengan kondisi saat ini, kalau di Bundaran HI dan Senayan, misalnya, perjalanan bisa terhambat 2-4 menit," ujar Mizan.

Namun, jika Jakarta punya target pengguna angkutan umum 55 persen seperti tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah 2024 - 2044, maka setiap gubernur harus mampu menambah armada.

Baca juga: Enam Titik Kemacetan di TB Simatupang hingga Fatmawati, Dominan akibat Penyempitan Jalan

Kereta komuter adalah salah satu yang perlu ditambah. Sepanjang 2023 - 2024, ada 10 kereta yang pensiun. Kereta baru memang telah dipesan oleh PT Kereta Commuter Indonesia tetapi hanya untuk mengganti kereta yang pensiun, bukan menambah.

"Bagi saya, mau tidak mau harus menambah armada angkutan umum. Mengajak orang naik angkutan umum tanpa menambah armada itu tidak realistis. Bisa saja memang orang dididik untuk antri seperti dikatakan Pak Dharma. Tapi membangun budaya antri itu makan waktu lama. Dan, minta orang antri tapi tidak menambah armada itu juga lucu," kata pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga.

Direktur Transjakarta, Welfizon Yuza, kepada Kompas.com pada 11 Juli 2024 mengatakan, jumlah bus listrik akan ditambah jadi 300 unit pada akhir 2024.

Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph, kepada Antara 4 September 2024 mengungkapkan, ada rencana penambahan 500 bus.

Transjakarta juga menargetkan 50 persen armada bertenaga listrik pada 2027 dan 100 persen pada 2030.

Masalah kemacetan Jakarta mungkin tidak akan selesai dalam 5 tahun masa jabatan. Namun, penambahan jumlah armada serta pemenuhan target persentase bus listrik bisa jadi tolok ukur keberhasilan gubernur ke depan.

"Riverway," Tantangan Besar

Dalan debat, Ridwan Kamil mengatakan, "Kita mungkin akan coba berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai di Jakarta."

"Riverway" telah digagas sejak 2007 pada masa kepemimpinan Sutiyoso. Tahun 2013, saat menjadi gubernur Jakarta, Jokowi meresmikan jalur air Marunda - Muara Baru.

Namun, proyek transportasi air itu gagal.

Nirwono kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2024) mengungkapkan, ada tiga tantangan besar yang harus dijawab oleh Ridwan Kamil jika ingin mewujudkan riverway.

"Sudah ada tiga gubernur yang coba. Sutiyoso, Foke (Fauzi Bowo), Jokowi. Hambatan utamanya ada di sedimentasi sungai. Kalau ini tidak dibereskan, tidak akan terealisasi," katanya.

Pendangkalan di sungai Jakarta bukan hanya karena musim, tetapi juga karena sampah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

LSM/Figur
Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Swasta
Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Pemerintah
Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Pemerintah
Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Pemerintah
Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Pemerintah
Jakarta Beri 98 Penghargaan Lingkungan, Bank Sampah hingga Perusahaan

Jakarta Beri 98 Penghargaan Lingkungan, Bank Sampah hingga Perusahaan

Pemerintah
Rumah Sakit Apung Hingga Konservasi Hiu Paus Bikin PIS Sabet Penghargaan TJSL

Rumah Sakit Apung Hingga Konservasi Hiu Paus Bikin PIS Sabet Penghargaan TJSL

Pemerintah
PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

Pemerintah
Transisi Hijau dan Teknologi akan Jadi Tren Tenaga Kerja di Masa Depan

Transisi Hijau dan Teknologi akan Jadi Tren Tenaga Kerja di Masa Depan

Pemerintah
Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Swasta
Senja Week 2024, Kolaborasi Lintas Generasi untuk Kesejahteraan Lansia

Senja Week 2024, Kolaborasi Lintas Generasi untuk Kesejahteraan Lansia

LSM/Figur
Sederet Manfaat Energi Terbarukan bagi Manusia

Sederet Manfaat Energi Terbarukan bagi Manusia

LSM/Figur
Deforestasi Global Tetap Tinggi, 6,4 Juta Hektare Dibabat Tahun 2023

Deforestasi Global Tetap Tinggi, 6,4 Juta Hektare Dibabat Tahun 2023

Pemerintah
Uji Gagasan Cagub soal Kemacetan Jakarta, Penerapan dan Tolok Ukurnya

Uji Gagasan Cagub soal Kemacetan Jakarta, Penerapan dan Tolok Ukurnya

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau