Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI-Australia Sediakan Dana Riset Berkelanjutan di Bidang Perubahan Iklim

Kompas.com - 09/10/2024, 10:40 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Kemitraan Pengetahuan kolaborasi Indonesia dan Australia (Koneksi) menyediakan pendanaan untuk berbagai riset, terutama di bidang perubahan iklim dan transformasi digital.

Head of Strategic Communications and Public Discourse Koneksi, Adek Roza mengatakan, dari seleksi tahun 2023, lebih dari 56 riset telah mendapatkan bantuan pendanaan.

 "Tahun 2023 itu kita sudah memilih 56 riset. Jadi 38 riset di bidang environment and climate change, dan 38 riset itu sebagian sudah ada yang selesai," ujar Adek saat ditemui di sela acara SDGs Annual Conference (SAC) 2024 di Jakarta, Selasa (8/10/2024). 

Baca juga: BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

Dalam pelaksanaannya, ia mengatakan riset berkelanjutan ini melibatkan sekitar 118 institusi dari Indonesia dan Australia. Berbagai riset yang dibiayai harus memenuhi tiga kriteria utama.

Pertama, memiliki kemitraan antara lembaga Indonesia dan Australia. Kedua, riset tersebut harus memenuhi inklusivitas yang memperhatikan aspek kesetaraan gender dan inklusi sosial. 

Terakhir, dampak yang diharapkan dari riset bisa memberikan solusi konkret bagi masalah yang dihadapi.  

"Riset ini dipastikan harus ada impact-nya atau paling tidak diperkirakan bakal ada impact, sehingga memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi Indonesia dan juga Australia," terangnya. 

Baca juga: Pangkas Emisi Metana Jadi Kunci Kurangi Dampak Perubahan Iklim dan Kerusakan Ozon

Fokus Riset dan tantangan

Adek menjelaskan riset perubahan iklim dan digitalisasi yang dilakukan melalui program Koneksi mencakup berbagai sektor.

Misalnya, di bidang perubahan iklim, penelitian mencakup bagaimana masyarakat adat yang termarginalisasi menghadapi tantangan lingkungan, serta upaya mitigasi banjir di kota-kota seperti Semarang.

"Kemudian dalam transformasi digital, kita bicara (riset) soal kesehatan, pangan, dan lain sebagainya," tutur dia. 

Hingga akhir 2024, Adek memperkirakan sekitar 16  riset tambahan dapat dipublikasikan.

Baca juga: Kebakaran Hutan Batasi Kemampuan Tanah Serap Karbon

Solusi air bersih bertenaga surya

Salah satu proyek riset yang didukung Koneksi, adalah penelitian dari Universitas Diponegoro terkait panel surya dan salinitas air.

Penelitian ini dinilai dapat menjadi solusi bagi daerah-daerah yang menghadapi tantangan kekurangan air bersih akibat perubahan iklim.

"Itu memang salah satu solusi yang diharapkan bisa diaplikasikan untuk menghadapi tantangan kekurangan air bersih," ujar Adek. 

Prototipe yang dikembangkan dari penelitian tersebut, kata Adek, diharapkan dapat diaplikasikan di berbagai wilayah lain di Indonesia yang mengalami masalah serupa.

Baca juga: Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

"Ini kita dukung, dengan harapan nanti akan menjadi prototipe yang mungkin bisa diaplikasikan di tempat-tempat lain," pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

LSM/Figur
Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Swasta
Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Pemerintah
Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Pemerintah
Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Pemerintah
Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Pemerintah
Jakarta Beri 98 Penghargaan Lingkungan, Bank Sampah hingga Perusahaan

Jakarta Beri 98 Penghargaan Lingkungan, Bank Sampah hingga Perusahaan

Pemerintah
Rumah Sakit Apung Hingga Konservasi Hiu Paus Bikin PIS Sabet Penghargaan TJSL

Rumah Sakit Apung Hingga Konservasi Hiu Paus Bikin PIS Sabet Penghargaan TJSL

Pemerintah
PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

Pemerintah
Transisi Hijau dan Teknologi akan Jadi Tren Tenaga Kerja di Masa Depan

Transisi Hijau dan Teknologi akan Jadi Tren Tenaga Kerja di Masa Depan

Pemerintah
Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Swasta
Senja Week 2024, Kolaborasi Lintas Generasi untuk Kesejahteraan Lansia

Senja Week 2024, Kolaborasi Lintas Generasi untuk Kesejahteraan Lansia

LSM/Figur
Sederet Manfaat Energi Terbarukan bagi Manusia

Sederet Manfaat Energi Terbarukan bagi Manusia

LSM/Figur
Deforestasi Global Tetap Tinggi, 6,4 Juta Hektare Dibabat Tahun 2023

Deforestasi Global Tetap Tinggi, 6,4 Juta Hektare Dibabat Tahun 2023

Pemerintah
Uji Gagasan Cagub soal Kemacetan Jakarta, Penerapan dan Tolok Ukurnya

Uji Gagasan Cagub soal Kemacetan Jakarta, Penerapan dan Tolok Ukurnya

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau