Wakil Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Ryan Weddle mengatakan pihaknya bangga dapat mendukung upaya Jakarta untuk mengurangi polusi udara.
"Studi tentang emisi ini merupakan langkah penting dalam mengidentifikasi sumber utama polusi, yang akan membantu kita menemukan solusi saat kita bekerja sama untuk menciptakan Jakarta yang lebih bersih dan sehat," tutur dia.
Sementara, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bukti komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan WRI Indonesia.
Baca juga: 60 Persen Penyakit pada Seseorang Disebabkan Polusi Udara
Hasil studi tersebut, kata dia, memberikan informasi yang diperlukan untuk memahami sumber polusi di Jakarta dan akan menjadi dasar pengembangan kebijakan pengendalian polusi yang tepat sasaran.
"Dengan data ini, Jakarta lebih siap dalam menghadapi tantangan terkait polusi udara di masa depan,” tegasnya.
Manajer Program Kualitas Udara WRI Indonesia dan Project Manager Clean Air Catalyst, Satya Utama, menekankan pentingnya laporan ini dalam mendukung kebijakan yang lebih komprehensif untuk pengendalian polusi udara.
“Data yang dihasilkan dari studi memberikan gambaran lebih jelas mengenai tantangan polusi udara di Jakarta, khususnya dari sektor transportasi," ujar Satya.
Baca juga: Polusi Tanah Jadi Ancaman Keanekaragaman Hayati
Adapun laporan tersebut merupakan bagian dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara WRI Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jakarta yang telah dimulai sejak 2021.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan Jakarta dapat terus memperkuat kebijakan berbasis data untuk mencapai udara yang lebih bersih dan sehat.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya