Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Pesisir Pegang Peran Penting Jaga Ekosistem dan Ketahanan Pangan

Kompas.com - 19/10/2024, 11:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (KPPMPI) mengatakan tidak mudah untuk memastikan ekosistem pesisir dan laut di Indonesia tetap terjaga. Oleh karena itu, perlu keterlibatan pemuda pesisir

Ketua Umum KPPMPI, Hendra Wiguna mengatakan, ada banyak tantangan, mulai dari kebijakan yang tidak berorientasi ke laut, maraknya praktik-praktik yang menjadikan laut sebagai “Tong Sampah Raksasa”, hingga faktor persaingan antar negara.

“Dengan banyaknya tantangan tersebut, maka penting pelibatan pemuda dalam memastikan rantai pasok pangan dari laut. Baik di hulu maupun di hilirnya, dalam ekosistem pangan harus ada ruang keterlibatan pemuda terutama pemuda pesisir," ujar Hendra dalam keterangan tertulis, Jumat (18/10/2024). 

Baca juga: Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Sebab, dengan pengalaman di area tersebut, ia menilai pemuda pesisir akan lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan jaman.

"Sekaligus hal ini dalam rangka mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia," imbuhnya. 

Langkah awal, kata dia, adalah dengan memberikan pengetahuan dan peningkatan kapasitas, sehingga pemuda pesisir memiliki modal pengetahuan dan keahlian dalam keterlibatannya di rantai pasok pangan.

Hendra berharap ada pemberian pendidikan atau pelatihan kepada pemuda pesisir agar dapat bersaing dan berperan dalam hilirisasi pangan laut.

“Pendidikan ini bisa formal maupun informal, untuk formal perlu adanya akses pendidikan gratis atau beasiswa bagi anak-anak pesisir, terutama anak-anak pelaku penghasil pangan seperti anak nelayan, anak pembudidaya dan lain sebagainya. Sehingga ke depan mereka dapat mengolah dengan optimal sumber daya dan potensi yang ada di kampung halamannya," papar Hendra. 

Baca juga: Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Pentingnya pemuda

Hendra mengatakan, sesuai dengan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, hal ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah kelaparan dan kekurangan pangan di berbagai belahan dunia. 

Ia berharap adanya gerakan bersama masyarakat dunia untuk menjamin keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.

“Momentum ini kita jadikan sebagai momentum kesadaran bersama masyarakat dunia terutama pemuda, untuk bersama-sama memulihkan dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan laut. Karena dengan demikian, wilayah penghasil pangan sekaligus ruang penghidupan nelayan tersebut akan menjamin ketersediaan pangan sehat dan bergizi tinggi bagi masyarakat dunia," terangnya. 

Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, Kota di Pesisir Harus Beradaptasi Lebih Cepat

Selain itu, menurutnya perlu untuk segera dilakukan upaya agar penghasilan nelayan bisa setara dengan UMR. Sehingga, masih ada pemuda pesisir yang berminat menjadi nelayan.

Survei Bank Dunia dan S4YE di 18 negara (2023) menemukan fakta memprihatinkan bahwa penghasilan generasi muda yang berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya ikan jauh lebih rendah dibanding orang tuanya, yakni minus 18 persen dan minus 15 persen.

Walhasil, hanya 19,20 persen anak muda Indonesia berprofesi di lingkup perikanan, pertanian, dan perkebunan, menurut data BPS (2023). Sebagian besar lainnya bekerja di sektor jasa dan perdagangan.

“Harapannya dengan pelibatan pemuda pesisir dalam mengurusi rantai pasok pangan laut, dapat meningkatkan pendapatan pemuda sekaligus menurunkan angka kemiskinan di pesisir," kata dia. 

Lebih lanjut, dengan membenahi rantai pasok, secara tidak langsung akan mendorong rantai nilai produk yang jauh lebih baik. Sehingga pangan laut akan bersaing dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarat.

“Semua itu akan tercapai apabila semua pemuda memiliki kesempatan yang sama, ditandai dengan mudahnya akses pemuda dalam mendapatkan pendidikan serta dukungan lainnya," pungkas Hendra. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Kegagalan Kebijakan Agraria Sebabkan Krisis Iklim Kian Mengancam

Kegagalan Kebijakan Agraria Sebabkan Krisis Iklim Kian Mengancam

LSM/Figur
PAUD Punya Peran Krusial, Namun Kurang Diperhatikan

PAUD Punya Peran Krusial, Namun Kurang Diperhatikan

Swasta
Pemuda Pesisir Pegang Peran Penting Jaga Ekosistem dan Ketahanan Pangan

Pemuda Pesisir Pegang Peran Penting Jaga Ekosistem dan Ketahanan Pangan

LSM/Figur
UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Swasta
Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Pemerintah
Hadir di 10 Titik, Nestlé Waste Station Dorong Pengelolaan Sampah Konsumen Indonesia

Hadir di 10 Titik, Nestlé Waste Station Dorong Pengelolaan Sampah Konsumen Indonesia

BrandzView
Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Pemerintah
Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Swasta
Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Pemerintah
Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Pemerintah
Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Swasta
IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

LSM/Figur
BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Pemerintah
Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau