Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Kompas.com - 18/10/2024, 17:06 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kegiatan monitoring kesehatan terumbu karang atau Reef Health Monitoring (RHM) merupakan salah satu upaya melestarikan kawasan konservasi perairan. 

Kegiatan RHM telah dilaksanakan sejak tahun 2009, di beberapa kawasan konservasi perairan yang terletak di Bentang Laut Kepala Burung, Papua.

Tahun ini, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Barat Daya,
Universitas Papua (UNIPA), Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dan para mitra lainnya kembali melakukan kegiatan monitoring kesehatan karang pada 28 September hingga 11 Oktober 2024.

"Dalam mendukung upaya pengelolaan berkelanjutan, monitoring kesehatan terumbu karang yang dilakukan secara berkala ini menjadi kegiatan yang sangat penting,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya, Absalom Solossa, dalam pernyataannya, Jumat (18/10/2024). 

Baca juga: Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Kawasan Bentang Laut Kepala Burung terletak di jantung segitiga karang, pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Wilayah ini, kata dia, merupakan rumah lebih dari 1.700 spesies ikan di dunia, serta 75 persen jenis karang lunak dan keras di dunia.

”Tingginya keanekaragaman hayati kawasan Bentang Laut Kepala Burung menjadikan wilayah ini prioritas upaya konservasi perairan, baik bagi Indonesia maupun dunia," imbuhnya. 

Lokasi

Monitoring kesehatan terumbu karang didukung Blue Action Fund (BAF) ini dilaksanakan di Kawasan Konservasi di Perairan Misool Bagian Utara, Kabupaten Raja Ampat; calon kawasan konservasi di Perairan Maksegara, Kabupaten Sorong; perairan wilayah kelola MHA Moi Malaumkarta Raya, Kabupaten Sorong; serta perairan wilayah kelola MHA Werur Suku Byak Karon, Kabupaten Tambrauw.

Untuk Kawasan Konservasi Misool Utara dilakukan pengamatan pada 28 titik. Di Maksegara dilakukan pengamatan sembilan titik, dan di Werur dilakukan pengamatan pada tujuh titik.

"Kegiatan ini menjadi salah satu upaya efektif dalam menyediakan informasi untuk menilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan," ujar Manajer Senior Bentang Laut Kepala Burung YKAN, Awaludinnoer. 

Baca juga: Gletser Terluas di Dunia Mencair Cepat, Permukaan Laut Bisa Naik 3 Meter

Melalui monitoring ini, para peneliti melihat kondisi terkini ekosistem terumbu karang, memantau kondisi terkini biomassa ikan, melihat kondisi terkini organisme yang hidup di dasar perairan, dan mengukur kondisi kesehatan perairan.

Proses monitoring

Adapun kondisi kesehatan karang yang meliputi tutupan karang dan biomassa ikan merupakan komponen penting untuk mengukur kualitas ekosistem karang dan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi.

"Data terkini dan tren kondisi terumbu karang merupakan salah satu ukuran keberhasilan dalam menerapkan sistem zonasi, dan digunakan untuk adaptasi terhadap rencana pengelolaan yang sedang dilakukan,” jelas Profesor Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Universitas Papua, Roni Bawole. 

Koordinator Monitoring Ekologi pada Program Sains untuk Konservasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPMP) UNIPA, Habema Monim menjelaskan, data hasil monitoring ini akan dianalisis untuk mendukung pengelolaan yang lebih baik dan adaptif.

"Monitoring ini juga berguna sebagai informasi untuk menilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi,” ujar Habema. 

Baca juga: Dapat Penukaran Utang untuk Konservasi Terumbu Karang, KKP Fokus Laut Timur

Lebih lanjut, kata Awaludinnoer, metode pengambilan data pada kegiatan ini mengacu pada “Protokol Pemantauan Terumbu Karang untuk Menilai Efektivitas Kawasan Konservasi Perairan”.

“Salah satu metode pengambilan sampel untuk penilaian kesehatan terumbu karang adalah metode Transek Foto Bawah Air atau Underwater Photo Transect (UPT). Metode UPT merupakan metode yang memanfaatkan perkembangan teknologi, baik teknologi kamera digital maupun teknologi peranti lunak komputer,” terang Awaludinnoer.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pekerja Disabilitas Baru 0,53 Persen, Silang.id Minta Industri Inklusif
Pekerja Disabilitas Baru 0,53 Persen, Silang.id Minta Industri Inklusif
Swasta
KG Media Sabet Dua Penghargaan Global INMA Awards 2025, Inovasi Berbasis Nilai dan Keberlanjutan Mendunia
KG Media Sabet Dua Penghargaan Global INMA Awards 2025, Inovasi Berbasis Nilai dan Keberlanjutan Mendunia
Swasta
Subsidi 6 Sektor Strategis Picu Masalah Lingkungan, Perlu Transparansi
Subsidi 6 Sektor Strategis Picu Masalah Lingkungan, Perlu Transparansi
Pemerintah
Buang Sampah Sembarangan, DLH Cianjur Terapkan Sanksi Rp 500.000
Buang Sampah Sembarangan, DLH Cianjur Terapkan Sanksi Rp 500.000
Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Anggur Cepat Matang, Punya Gula Lebih Tinggi
Perubahan Iklim Bikin Anggur Cepat Matang, Punya Gula Lebih Tinggi
LSM/Figur
Gelombang Panas Hantam Laut Inggris dan Irlandia, Apa Dampaknya?
Gelombang Panas Hantam Laut Inggris dan Irlandia, Apa Dampaknya?
Swasta
RI-Brasil Kerja Sama Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara
RI-Brasil Kerja Sama Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara
Pemerintah
Permukaan Laut Tetap Naik meski Pemanasan Global Dibatasi 1,5 Derajat C
Permukaan Laut Tetap Naik meski Pemanasan Global Dibatasi 1,5 Derajat C
Pemerintah
Profesor IPB Sebut Bakteri Pereduksi Nitrat Mampu Turunkan Emisi GRK
Profesor IPB Sebut Bakteri Pereduksi Nitrat Mampu Turunkan Emisi GRK
LSM/Figur
Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi
Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi
Pemerintah
'Destination Zero Waste Bali', Inisiatif Kolaboratif Kurangi Sampah Plastik di Industri Perhotelan
"Destination Zero Waste Bali", Inisiatif Kolaboratif Kurangi Sampah Plastik di Industri Perhotelan
LSM/Figur
Menteri LH: Pemprov Kalsel Baru Kelola 48,5 Persen Sampah, Setengahnya Dibuang ke TPA Open Dumping
Menteri LH: Pemprov Kalsel Baru Kelola 48,5 Persen Sampah, Setengahnya Dibuang ke TPA Open Dumping
Pemerintah
Hadirkan Rompi Kembali Utuh, Kolaborasi Adrie Basuki dan CISC Dukung Perjuangan Pasien Kanker
Hadirkan Rompi Kembali Utuh, Kolaborasi Adrie Basuki dan CISC Dukung Perjuangan Pasien Kanker
LSM/Figur
Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi
Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi
LSM/Figur
Permintaan Tembaga Diprediksi Melonjak, Tapi Pasokan Terbatas
Permintaan Tembaga Diprediksi Melonjak, Tapi Pasokan Terbatas
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau