Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Kompas.com - 18/10/2024, 20:20 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - UN Women merilis laporan yang menyoroti kesenjangan gender yang semakin lebar dalam perlindungan sosial.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa dua miliar perempuan dan anak perempuan tidak memiliki akses ke segala bentuk perlindungan sosial.

Berbagai kebijakan mulai dari tunjangan tunai hingga layanan kesehatan dan pensiun tidak diberikan kepada cukup banyak perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap kemiskinan.

Baca juga: Tingkatkan Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Parpol Harus Dibenahi

Mengutip laman resmi United Nation, Jumat (18/10/2024) meskipun ada beberapa kemajuan sejak 2015, kesenjangan gender dalam cakupan perlindungan sosial telah melebar di sebagian besar wilayah berkembang, yang menunjukkan bahwa kemajuan baru-baru ini secara tidak proporsional menguntungkan laki-laki.

Hal ini membahayakan kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 5 (SDG 5).

Beban Kemiskinan Gender

Laporan tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kemiskinan gender, yang menunjukkan bahwa perempuan dan anak perempuan memiliki beban kemiskinan gender terbesar setelah dilahirkan.

Perempuan berusia 25 hingga 34 tahun memiliki kemungkinan 25 persen lebih besar untuk hidup dalam kemiskinan ekstrem dibandingkan laki-laki dalam kelompok usia yang sama.

Konflik dan perubahan iklim terus memperburuk ketimpangan ini, dengan perempuan di lingkungan yang rapuh memiliki kemungkinan 7,7 kali lebih besar untuk hidup dalam kemiskinan ekstrem dibandingkan dengan mereka yang berada di wilayah yang stabil.

Baca juga: Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Lebih jauh lagi, tingginya tingkat inflasi sejak 2022 telah menaikkan harga pangan dan energi, yang berdampak sangat buruk bagi perempuan.

Namun menurut laporan UN Women, dari hampir 1.000 langkah perlindungan sosial yang diadopsi oleh pemerintah di 171 negara pada bulan-bulan berikutnya, hanya 18 persen yang menargetkan keamanan ekonomi perempuan.

Misalnya saja, secara global lebih dari 63 persen perempuan melahirkan tanpa akses tunjangan maternitas. Angka tersebut bahkan mencapai 94 persen di Afrika sub-Sahara.

Baca juga: Tak Ada Tujuan SDGs yang Tercapai Tanpa Libatkan Perempuan

Kurangnya dukungan finansial selama cuti hamil tidak hanya merugikan perempuan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan kesehatan dan kesejahteraan mereka serta anak-anak mereka, sehingga kemiskinan terus berlanjut lintas generasi.

Meskipun demikian, ada contoh kemajuan yang menjanjikan. Di Mongolia, tunjangan cuti hamil telah diperluas untuk pekerja informal, seperti penggembala dan wiraswasta.

Cuti ayah juga telah diperkuat untuk mendukung kesetaraan gender dalam tanggung jawab pengasuhan.

“Potensi perlindungan sosial untuk kesetaraan gender, ketahanan, dan transformasi sangat besar. Untuk memanfaatkannya, kita perlu memusatkan martabat, agensi, dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di setiap tahap proses, mulai dari desain kebijakan dan program hingga penyampaian dan pembiayaan,” tegas Sarah Hendriks, Direktur Divisi Kebijakan, Program, dan Antarpemerintah di UN Women.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Pemerintah
Hadir di 10 Titik, Nestlé Waste Station Dorong Pengelolaan Sampah Konsumen Indonesia

Hadir di 10 Titik, Nestlé Waste Station Dorong Pengelolaan Sampah Konsumen Indonesia

BrandzView
Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Pemerintah
Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Swasta
Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Pemerintah
Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Pemerintah
Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Swasta
IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

LSM/Figur
BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Pemerintah
Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Pemerintah
Brasil Gelar Konsultasi Masyarakat Adat untuk Penjualan Kredit Karbon Amazon

Brasil Gelar Konsultasi Masyarakat Adat untuk Penjualan Kredit Karbon Amazon

Pemerintah
Jokowi: GBFA Bisa Dorong Pendanaan Iklim bagi Negara Berkembang

Jokowi: GBFA Bisa Dorong Pendanaan Iklim bagi Negara Berkembang

Pemerintah
Petani Swadaya di Labuhanbatu Terapkan Sietem Berkebun Regeneratif

Petani Swadaya di Labuhanbatu Terapkan Sietem Berkebun Regeneratif

Swasta
Gerakan Makan Telur, Upaya Tekan Stunting di NTT

Gerakan Makan Telur, Upaya Tekan Stunting di NTT

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau