Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Satelit Ungkap 3 Titik Pelepasan Metana di Pulau Jawa

Kompas.com - 15/10/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Satelit pemantau kebocoran metana dan karbon dioksida, Tanager-1, mendeteksi tiga titik emisi di Pulau Jawa.

Ketiga titik emisi tersebut berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing di Kota Tangerang, Banten; TPA Galuga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat; dan TPA Cilowong di Kota Serang, Banten.

Gambar citra satelit pelepasan emisi metana dari ketiga titik di Pulau Jawa tersebut dapat dilihat dari situs web data.carbonmapper.org.

Baca juga: Pangkas Emisi Metana Jadi Kunci Kurangi Dampak Perubahan Iklim dan Kerusakan Ozon

Di TPA Galuga, pelepasan emisi metananya diprediksi mencapai 1.200 kilogram (kg) per jam. Sedangkan di TPA Rawa Kucing, pelepasan metana dikalkulasi 590 kg per jam.

Sementara itu, pelepasan emisi metana di TPA Cilowong masih belum dikalkulasikan.

Metana sendiri merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK), penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.

Metana mampu memerangkap panas matahari 25 kali lebih besar daripada karbon dioksida.

Baca juga: Studi Tunjukkan Emisi Metana ke Atmosfer Meningkat Lebih Cepat dari Sebelumnya

Tiga titik emisi dari Pulau Jawa tersebut merupakan salah tiga dari perilisan data perdana dari pencitraan satelit Tanager-1.

Carbon Mapper, perusahaan nonprofit pemilik Tanager-1, juga merilis deteksi emisi metana dan karbon dioksida dari berbagai penjuru dunia berdasarkan citra satelit.

Untuk diketahui, Tanager-1 merupakan satelit pemantau pelepasan emisi metana yang diluncurkan pada 16 Agustus 2024 lalu.

Satelit tersebut diluncurkan Carbon Mapper yang bekerja sama dengan Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA dan Planet Labs PBC.

Baca juga: Google Kembangkan Satelit untuk Lacak Emisi Metana yang Sumbang Perubahan Iklim

Para peneliti Carbon Mapper menyempurnakan algoritma dan proses yang diperlukan untuk menentukan dan mengukur sumber emisi metana dan karbon dioksida dengan cepat.

CEO Carbon Mapper Riley Duren mengatakan, perilisan perdana data deteksi metana dan karbon dioksida tersebut hanyalah permulaan.

"Kami berada di jalur yang tepat untuk secara rutin menerbitkan data emisi berkualitas tinggi dari Tanager-1 dalam waktu dekat," papar Duran dilansir dari siaran pers, Kamis (10/10/2024).

Carbon Mapper merilis dan menyediakan semua deteksi metana dan karbon dioksida tersebut melalui situs webnya untuk penggunaan nonkomersial.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Pemerintah
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
LSM/Figur
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
LSM/Figur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
LSM/Figur
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Pemerintah
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau