Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Baru 15 Persen Negara yang Susun Rencana Perlindungan Alam

Kompas.com, 19 Oktober 2024, 19:34 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Jelang pertemuan puncak keanekaragaman hayati global di Kolombia, PBB mengungkapkan bagaimana komitmen negara untuk memperlambat laju kerusakan alam.

Menurut hitungan organisasi tersebut, kurang dari 15 persen negara yang telah mengajukan rencana untuk memperlambat kerusakan alam.

Sebelumnya, sebanyak 196 negara anggota Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) PBB telah mengadopsi kerangka kerja pada 2022 dengan 23 target untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya alam pada 2030.

Baca juga: Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Berdasarkan Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal yang diadopsi di Kanada 2 tahun lalu itu, berbagai negara diminta untuk menyampaikan strategi dan rencana aksi keanekaragaman hayati nasional pada pertemuan COP16 yang dibuka di kota Cali, Kolombia Senin (14/10/2024).

Namun, dikutip dari Phys, Sabtu (19/10/2024) sekretaris eksekutif CBD Astrid Schomaker mengatakan bahwa hanya 29 dari 196 negara penanda tangan yang telah mengajukan rencana lengkap hingga saat ini.

Sementara sembilan puluh satu negara telah menyerahkan target nasional yang kurang menyeluruh.

Baca juga: Eksploitasi Alam Sebabkan Batas-batas Planetary Boundaries Terlampaui

Lebih lanjut ke-23 target kerangka kerja tersebut mencakup menempatkan setidaknya 30 persen dari semua wilayah daratan dan perairan di bawah konservasi pada tahun 2030 serta menghentikan kepunahan spesies yang terancam punah akibat manusia.

Data PBB mencatat ada sekitar seperempat spesies hewan dan tumbuhan yang dinilai terancam serta sekitar satu juta spesies sudah menghadapi kepunahan dalam beberapa dekade saja.

Ribuan delegasi termasuk tujuh kepala negara dan sekitar 140 menteri pemerintah diharapkan menghadiri Conference of the Parties (COP16) yang berlangsung hingga 1 November.

Forum tersebut bertugas menyepakati mekanisme pemantauan dan pendanaan untuk memastikan target dapat terpenuhi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
LSM/Figur
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
LSM/Figur
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau