Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Perlu Perhatian Khusus dalam Kebijakan Melawan Perubahan Iklim

Kompas.com - 19/11/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap kelompok rentan termasuk anak-anak yang dapat terdampak dalam masa pertumbuhannya.

Selain itu, pemerintah juga mendorong memasukkan generasi muda dalam pertimbangan kebijakan.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Novia Widyaningtyas dalam diskusi di Paviliun Indonesia KTT Iklim COP29 di Baku, Azerbaijan, Senin (18/11/2024).

Baca juga: Status Gizi Ibu dan Anak Jadi Penentu Kualitas SDM

Novia mengatakan, Indonesia telah meluncurkan Analisis Lanskap Iklim untuk Anak-anak di Indonesia dalam upaya mengidentifikasi dampak perubahan iklim secara khusus kepada anak-anak.

Dia menuturkan, anak-anak yang tinggal di wilayah yang belum berkembang lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.

"Anak-anak bergantung kepada orang dewasa, kondisi sosial ekonomi orang dewasa berdampak kepada pertumbuhan anak-anak," kata Novia, sebagaimana dilansir Antara.

Oleh karena itu, Indonesia mendorong peningkatan resiliensi anak-anak secara khusus mereka yang berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi lemah yang lebih rentan terhadap perubahan iklim.

Baca juga: Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Dampak perubahan iklim itu terutama akan dihadapi dalam hal memenuhi kebutuhan makanan yang bernutrisi, air bersih, dan sanitasi.

Oleh karena itu kebijakan pemerintah harus mempertimbangkan aspek tersebut dalam menghadapi dampak dari perubahan iklim kepada anak-anak.

Dalam Analisis Lanskap Iklim untuk Anak-anak di Indonesia, ada beberapa rekomendasi yang diajukan.

Beberapa di antaranya adalah advokasi dan penyadaran pengarusutamaan hak anak dalam kebijakan dan program, koordinasi dan kolaborasi upaya penganan risiko iklim lintas kebijakan dan program, serta manajemen pengetahuan dan bukti terkait hubungan iklim dan kesejahteraan anak untuk program yang lebih baik.

Baca juga: AMJI 2024: Puluhan Ribu Anak Muda Indonesia Bersatu Lawan Krisis Iklim

Selain itu, ada pula rekomendasi untuk penguatan sistem meningkatkan ketahanan terhadap risiko iklim.

Rekomendasi lainnya adalah menyediakan platform memungkinkan keterlibatan kaum muda dalam aksi iklim, lingkungan, dan energi; serta penguatan pendataan dan sistem peringatan dini.

"Anak-anak dan generasi muda harus dianggap sebagai pemangku kepentingan yang vital berkontribusi terhadap kesuksesan aksi iklim Indonesia di masa depan," jelas Novia.

Baca juga: UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Balai Gakkumhut Tangkap Penjual Sisik dan Kuku Trenggiling di Medsos
Balai Gakkumhut Tangkap Penjual Sisik dan Kuku Trenggiling di Medsos
Pemerintah
RDF Rorotan Akan Beroperasi Lagi, DLH DKI Janji Tak Ada Bau ke Permukiman
RDF Rorotan Akan Beroperasi Lagi, DLH DKI Janji Tak Ada Bau ke Permukiman
Pemerintah
Jaga Ekosistem, Ratusan Karyawan CIMB Niaga Bersihkan Sungai Ciliwung
Jaga Ekosistem, Ratusan Karyawan CIMB Niaga Bersihkan Sungai Ciliwung
Swasta
Revisi UU Kehutanan Harus Jadi Momen Akhiri Warisan Kolonial
Revisi UU Kehutanan Harus Jadi Momen Akhiri Warisan Kolonial
LSM/Figur
Pusat Data Rentan Bencana Iklim, Kerugian Bisa Capai Miliaran Dolar
Pusat Data Rentan Bencana Iklim, Kerugian Bisa Capai Miliaran Dolar
Pemerintah
Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya
Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya
Pemerintah
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Pemerintah
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
Pemerintah
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Pemerintah
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau