Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

COP29: Aksi iklim yang Fokus pada Kesehatan Harus Segera Dilakukan

Kompas.com - 24/11/2024, 18:17 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Laporan Lancet bulan Oktober mengatakan jumlah kematian akibat panas di antara mereka yang berusia di atas 65 tahun kini 167 persen lebih tinggi daripada pada tahun 1990-an.

Karena suhu tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama dan di sore hari, tubuh menjadi lebih sulit untuk mendinginkan diri dan memulihkan diri.

Wabah penyakit

Perubahan iklim juga memicu penyebaran penyakit menular seperti demam berdarah dan malaria.

Awal tahun ini, sebuah laporan dari Forum Ekonomi Dunia mengatakan pemanasan global akan menyebabkan peningkatan besar penyakit yang ditularkan nyamuk, termasuk demam berdarah, Zika, dan chikungunya.

Peningkatan penyakit yang ditularkan nyamuk ini bahkan menyebar ke tempat-tempat yang sebelumnya tidak terlalu terpengaruh, termasuk Eropa dan Amerika Serikat.

Sebanyak 500 juta orang tambahan dapat terpapar pada tahun 2050.

Selain itu, dari Afrika hingga Asia, banjir yang terkait dengan perubahan iklim telah menyebabkan ribuan kematian dan memicu wabah penyakit yang ditularkan melalui air tahun ini.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau