Kemudian, pemberian kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang, pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), serta pembangunan infrastruktur yang menunjang PPM.
Untuk itu, MHU menghadirkan program pendidikan kesetaraan Kejar Paket. Dalam pelaksanaannya, MHU menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Puteri Karang Melenu Kecamatan Loa Kulu.
Berdasarkan hasil pemetaan sosial yang dilakukan oleh MHU, sepanjang 2019 hingga 2023, banyak warga di desa-desa sekitar lingkar tambang yang mengalami kesulitan ekonomi dan putus sekolah.
Sendy menambahkan, sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan, MMSGI berusaha memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar area operasional.
"Program yang kami lakukan bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi masyarakat sekitar area operasional dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Melalui pendidikan, masyarakat yang sebelumnya mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan formal dapat kembali melanjutkan pembelajaran mereka. Upaya ini juga membuka peluang kerja yang lebih baik dan secara bertahap meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga mereka,” jelas Sendy.
Baca juga: Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa pemberdayaan melalui pendidikan dan pelatihan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga pada komunitas secara keseluruhan. Sebab, dengan menciptakan akses ke pendidikan dan pelatihan, MMSGI dapat berkontribusi pada pembangunan komunitas yang lebih mandiri dan sejahtera di masa depan.
Community Development Superintendent MHU, Panji Bangun Swasono, menambahkan, program pendidikan itu dijalankan untuk mewujudkan prinsip-prinsip keberlanjutan yang diamanatkan oleh pemerintah terkait tanggung jawab korporat.
Amanat itu termasuk pelaksanaan program PPM yang diatur oleh Kementerian ESDM, cetak biru (blue print) PPM yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim, serta pedoman-pedoman SDGs.
“Tak seperti program kejar paket pada umumnya, dalam program ini, MHU menggandeng pemerintah desa dan kontraktor atau subkontraktor yang bekerja di area operasi perusahaan. Dengan demikian, alumni program dapat langsung bekerja sebagai perangkat desa ataupun karyawan kontraktor dan subkontraktor,” papar Panji.
Hal senada disampaikan General Manager Mining Support MHU Wijayono Sarosa. Dia mengatakan, Kejar Paket merupakan program unggulan MMSGI di sektor pendidikan.
“Program itu bertujuan untuk memfasilitasi warga sekitar tambang yang tidak mampu dan putus sekolah,” tutur dia.
Pada praktiknya, MHU mengintegrasikan program Kejar Paket dengan pelatihan operator alat berat yang dimentori oleh instruktur dari Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).
Lulusan program tersebut akan dimagangkan sesuai bidangnya. Mereka juga bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji sekitar Rp 5-7 juta per bulan. Angka ini tergolong lebih tinggi ketimbang upah minimum Provinsi Kaltim yang tercatat di angka Rp 3,2 juta.
“Kami juga secara konsisten mendampingi lulusan Kejar Paket sampai mendapat pekerjaan di bidang lain. Intinya, (mereka) harus memperoleh pekerjaan yang layak. Sebab, tujuan pendidikan penyetaraan ini adalah untuk mengentas kemiskinan di lingkar tambang,” tambah Panji.
Baca juga: Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga
Kesempatan mengejar upah layak juga semakin terbuka lebar bagi masyarakat. Pasalnya, program Kejar Paket bisa diikuti oleh peserta didik dengan usia hingga 45 tahun, asalkan masih punya kemauan dan semangat belajar. Sementara, program Kejar Paket pada umumnya, hanya menyasar peserta berusia di bawah 21 tahun.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya