Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Kompas.com - 05/12/2024, 14:44 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para penggemar, klub, dan stadion sepak bola di Kanada, Meksiko, dan AS tengah mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2026. Ini adalah kedua kalinya turnamen sepak bola besar ini diadakan di Amerika Utara.

Piala Dunia ke-23 akan menjadi yang pertama yang menampilkan 48 tim dan akan terdiri dari 104 pertandingan yang diselenggarakan di tiga negara di 12 tempat.

Piala Dunia diharapkan dapat mendatangkan banyak wisatawan ke daerah-daerah tersebut, yang akan meningkatkan ekonomi lokal.

Baca juga:

Namun ternyata ke-12 tempat tersebut diproyeksikan akan merugi 800 juta dollar AS akibat perubahan iklim pada 2050.

Dikutip dari Sustainability Magazine, Kamis (5/12/2024) temuan ini berdasarkan penelitian perusahaan analisis data risiko iklim terkemuka Climate X.

Perusahaan tersebut telah menilai 12 tempat penyelenggaraan Piala Dunia di Amerika dan 25 tempat penyelenggaraan sepak bola terbesar berdasarkan kapasitas di Eropa.

Studi ini dilakukan dengan menggunakan platform Spectra milik Climate X untuk mengetahui paparan terhadap 10 bahaya iklim utama, termasuk banjir permukaan, siklon tropis, kebakaran hutan, dan panas ekstrem.

Kerugian Stadion

Analis yang mencakup tahun 2020 hingga 2050 di bawah skenario iklim RCP 8.5 dengan emisi tinggi itu kemudian menunjukkan bahwa kerugian finansial stadion akan bertambah cepat, dari 130 juta dollar AS pada tahun 2020 menjadi sekitar 800 juta dollar AS pada tahun 2050.

"Data ini merupakan pengingat yang jelas tentang meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim terhadap infrastruktur yang mendukung acara-acara global," kata Lukky Ahmed, CEO Climate X.

"Saat kita merayakan kecintaan dunia terhadap sepak bola, kita juga harus menghadapi kenyataan yang menyadarkan bahwa beberapa tempat olahraga yang paling disayangi sedang terancam," tambahnya.

Para pemangku kepentingan pun harus segera mengambil tindakan untuk melindungi aset-aset tersebut dan memastikan keberlanjutan acara-acara di masa mendatang.

Stadion Paling Berisiko

Lebih lanjut, laporan tersebut memeringkat risiko setiap stadion berdasarkan total kerugian dalam dolar dan persentase, membandingkan kerusakan yang diproyeksikan dari bahaya iklim dengan biaya penggantian stadion saat ini dan kerentanannya yang diketahui.

Baca juga:

Penelitian Climate X menempatkan Stadion Inter&Co dan Stadion Camping World di Florida pada peringkat tertinggi dalam hal paparan bahaya.

Lokasi berisiko tinggi lainnya meliputi:

  • Lincoln Financial Field (Pennsylvania, AS)
  • Principality Stadium (Wales, Inggris)
  • Estadio Benito Villamarín (Spanyol)
  • TQL Stadium (Ohio, AS)

Lokasi di AS, khususnya yang berada di daerah pesisir atau daerah dengan suhu tinggi, umumnya memiliki peringkat lebih tinggi daripada stadion-stadion di Eropa.

Ancaman utama berasal dari banjir permukaan dan suhu panas ekstrem.

"Stadion sepak bola lebih dari sekadar tempat olahraga. Stadion merupakan poros ekonomi dan budaya bagi masyarakat setempat," jelas Lukky.

Risiko iklim yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan biaya perbaikan, gangguan pada acara, dan melonjaknya premi asuransi.

Bagi kota-kota tuan rumah Piala Dunia FIFA, risiko-risiko ini dapat berdampak luas bagi ekonomi lokal mereka.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau