Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Ancam Eksistensi Olahraga Ski

Kompas.com - 15/10/2024, 09:30 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga musim dingin, ski terancam eksistensinya karena perubahan iklim. Naiknya suhu membuat resor ski di seluruh dunia menjadi kekurangan salju, sehingga berdampak pada masyarakat yang bergantung pada pariwisata musim dingin itu.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB, seperti dikutip dari CNA, Senin (14/10/2024) mengatakan dampak perubahan iklim semakin nyata pada olahraga musim dingin dan wisata gunung.

"Memang benar bahwa perubahan iklim merupakan ancaman eksistensial bagi olahraga ski dan papan seluncur salju. Kita akan lalai jika tidak melakukan segala upaya yang mungkin yang berakar pada sains dan analisis objektif," ungkap Presiden Federasi Ski dan Snowboard Internasional (FIS) Johan Eliasch dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Perubahan iklim menimbulkan tantangan berat bagi olahraga ski. Olahraga ini bahkan sudah hampir rutin menggunakan salju buatan untuk sebagian besar Piala Dunia, kejuaraan dunia, dan perlombaan Olimpiade. Praktik tersebut tentunya akan menghabiskan banyak air dan energi.

Pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, pertandingan ski lereng diadakan di wilayah yang dilanda kekeringan dan lintasannya sepenuhnya dibuat secara artifisial. Organisasi lingkungan pun habis-habisan mengkritiknya.

Pada tahun 2023 dan 2024, FIS menyelenggarakan 616 perlombaan Piala Dunia di semua disiplin ilmu, di 166 lokasi. Dua puluh enam perlombaan dibatalkan karena alasan terkait cuaca.

WMO dan FIS mengatakan mereka akan bekerja sama untuk menyoroti dampak kenaikan suhu global pada salju dan es, dan menyiapkan cara-cara praktis untuk meningkatkan dialog antara sains dan olahraga.

Baca juga: Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

"Gletser yang mencair, berkurangnya lapisan salju dan es, serta mencairnya lapisan es permanen berdampak besar pada ekosistem pegunungan, masyarakat, dan ekonomi, serta akan menimbulkan dampak yang semakin serius di tingkat lokal, nasional, dan global selama berabad-abad mendatang," kata kepala WMO Celeste Saulo.

Perubahan iklim yang memengaruhi olahraga musim dingin dan pariwisata hanyalah “puncak gunung es”

Awal tahun ini, dewan eksekutif WMO memutuskan untuk menjadikan kriosfer (bagian Bumi yang beku) sebagai salah satu prioritas utamanya, karena meningkatnya kekhawatiran atas mencairnya salju, es, dan lapisan tanah beku.

Baca juga: Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Sekitar 70 persen air tawar Bumi ada dalam bentuk salju atau es, dengan sekitar 10 persen daratan tertutup oleh gletser atau lapisan es, yang berarti perubahan pada kriosfer akan memengaruhi seluruh planet.

Melansir laman resmi United Nations, Beberapa penelitian telah menunjukkan bagaimana perubahan iklim telah memengaruhi olahraga dan pariwisata musim dingin, termasuk penelitian yang dilakukan di Swiss yang menunjukkan bahwa gletser Alpen telah kehilangan 60 persen volumenya sejak tahun 1850.

Sebuah penelitian terpisah menemukan bahwa temperatur pada musim dingin semakin menghangat.

Menurut penelitian perubahan iklim Swiss, suhu nol derajat akan mencapai ketinggian yang jauh lebih tinggi di lereng sekitar 1.300 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut pada tahun 2060. Padahal, 50 tahun yang lalu, suhu beku hanya berada pada sekitar 600 meter.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau