Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Kompas.com, 14 November 2024, 07:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Violet Sun System, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan asal Indonesia, memfasilitasi pertemuan strategis antara Limes Renewable Energy dari Italia dan Penjabat Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Alex Lumba, Senin (11/11/2024).

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kabupaten Kupang, dengan fokus meningkatkan akses energi bersih dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Hal ini juga dimasukkan sebagai upaya mengimplementasikan transisi energi terbarukan di Nusa Tenggara Timur.

Baca juga:

Pertemuan ini turut dihadiri oleh PT Surya Energi Indotama (SEI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menjadi mitra dalam Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk proyek PLTS ini.

SEI telah berpengalaman dalam mengelola proyek energi terbarukan di NTT, termasuk PLTS di Oelpuah, Kabupaten Kupang.

Business Development Director Limes Renewable Energy, William Runturambi, mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk membawa investasi langsung asing (FDI) guna mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kupang.

“Kami sangat antusias dengan potensi energi surya di Nusa Tenggara Timur. Kerja sama ini adalah langkah penting untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui energi bersih dan memperkuat infrastruktur di Kabupaten Kupang,” jelas William.

William menambahkan, kemitraan antara Limes Renewable Energy, Violet Sun System, PT Surya Energi Indotama dan Pemerintah Kabupaten Kupang akan memperkuat semua aspek proyek, dari desain hingga implementasi.

Dalam diskusi tersebut, Penjabat Bupati Alex Lumba mengapresiasi atas dukungan dan investasi dari para mitra internasional ini.

Alex juga mengusulkan daerah Kecamatan Sulamu sebagai lokasi potensial untuk PLTS, mengingat keberadaan dermaga di wilayah tersebut yang akan memudahkan akses logistik dan mendukung rencana pemerintah untuk mengembangkan Sulamu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Investasi ini berpotensi tidak hanya memperluas akses listrik, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi melalui kawasan ekonomi baru yang berfokus pada energi bersih,” jelas Alex.

Sementara itu, CEO Violet Sun System, Julian Ciptadiputra, mengatakan, proyek PLTS ini akan menambah target pencapaian transisi energi terbarukan di NTT sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru khususnya di Kabupaten Kupang.

“Kami bangga berperan sebagai penghubung kerjasama strategis antara pemerintah daerah dan investor internasional. Kami berkomitmen untuk memastikan proses ini berjalan lancar, dan mendukung semua pihak dalam mewujudkan proyek yang berkelanjutan dan bermanfaat,"ungkap Julian.

General Manager International Business Development Limes Renewable Energy Italia, Giovanni Cavallo, menyoroti pentingnya kemitraan internasional dalam proyek ini.

Giovanni pun menegaskan bahwa PLTS di Kupang akan menjadi salah satu langkah kunci untuk memajukan energi terbarukan di Indonesia.

Baca juga:

"Proyek ini mencerminkan komitmen kami untuk berinvestasi di Kabupaten Kupang melalui sektor energi terbarukan, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kupang," imbuhnya.

Kolaborasi lintas sektor ini menegaskan visi Kabupaten Kupang untuk berkembang menjadi pusat energi terbarukan di Nusa Tenggara Timur.

Melalui kemitraan strategis yang di inisiasi Violet Sun System, proyek ini diharapkan tidak hanya memperluas akses energi bersih, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru serta meningkatkan daya tarik investasi berkelanjutan di Kabupaten Kupang.(K57-12).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau