Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Human Initiative Luncurkan Program DREAM, Bantu Pengungsi Tingkatkan Keterampilan

Kompas.com - 19/12/2024, 11:22 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Direktur Fasilitasi Korban dan Pengungsi Kedeputian Kedaruratan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nelwan Harahap menyambut positif upaya Human Initiative.

Baca juga: Human Initiative Salurkan Hewan Kurban bagi 156.097 Orang di Pelosok

Ia menilai, program DREAM sebagai solusi nyata untuk memberdayakan pengungsi. Dengan demikian, pengungsi memiliki harapan baru.

"Pengungsi bukan hanya pihak yang membutuhkan perlindungan, melainkan juga memiliki potensi untuk berkontribusi pada pembangunan komunitas di masa depan. Program ini membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik dan bisa menjadi model kolaborasi di masa mendatang," ucap Nelwan.

Gandeng Talent Beyond Boundaries

Program yang akan berjalan selama dua tahun ini menggandeng Talent Beyond Boundaries untuk mempersiapkan para pengungsi masuk ke Talent Catalog. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan katalog lowongan kerja dan memperluas akses kesempatan kerja di negara-negara, seperti Australia dan Inggris.

Tomy menyatakan bahwa kriteria pemilihan penerima program cukup ketat. Para pengungsi harus memiliki kartu identitas dari International Organization for Migration (IOM) atau UNHCR, serta menunjukkan motivasi dan kemauan untuk mengikuti program peningkatan keterampilan.

Baca juga: Initiative Forum 2024, Membangun Ekosistem Kemanusiaan yang Berkelanjutan

Meski jumlah penerima dibatasi, minat pengungsi untuk mengikuti program ini sangat tinggi.

"Kami tahu, tantangannya (adalah) pengungsi sering kali berpindah-pindah tempat tinggal. Oleh karena itu, pendampingan akan membantu memastikan peserta tetap disiplin dan fokus dalam menyelesaikan pelatihan," jelasnya.

Human Initiative dan Citi Foundation berharap, program ini menjadi model kolaborasi yang bisa direplikasi di berbagai wilayah, baik di Indonesia maupun secara global. Dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, DREAM diharapkan dapat membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi pengungsi.

"Kami ingin kolaborasi ini menginspirasi banyak pihak. Program ini membuktikan bahwa melalui sinergi lintas sektor, kita bisa menciptakan dampak nyata dan solusi berkelanjutan bagi pengungsi," pungkas Puni.

Baca juga: Initiative Forum 2024, Sinergi Lintas Sektor Hadapi Tantangan Global

Salah satu pengungsi yang menjadi penerima hak program DREAM, Mohammad Ilyas, mengatakan bahwa program ini memberinya harapan baru untuk bekerja, belajar, dan menjadi bagian dari komunitas yang lebih luas.

"Sebagai pengungsi, saya tidak hanya ingin berlindung, tetapi juga membangun hidup yang berarti," ucapnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau