Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?

Kompas.com - 19/12/2024, 18:56 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Di negara-negara seperti Brasil dan Kolombia, perempuan terlibat aktif dalam peran konservasi yang penting, mengarahkan kebijakan yang melindungi ekosistem dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

“Di seluruh dunia, perempuan telah bangkit menghadapi tantangan, dari organisasi akar rumput hingga bisnis global. Mereka telah menyuarakan pendapat mereka," kata Sarah Peers, Direktur Grup Keberlanjutan untuk Spirax.

Secara historis, perempuan telah mengelola sumber daya alam yang penting, mulai dari hutan dan lahan pertanian hingga ekosistem laut.

Pengetahuan mereka yang mendalam dan praktik berkelanjutan menjadikan mereka penting bagi upaya konservasi lingkungan setempat.

Keterlibatan proaktif mereka di bidang ini sangat penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan memastikan keseimbangan ekologi.

Dengan mengangkat perempuan ke posisi kepemimpinan dalam bidang kebijakan iklim dan lingkungan, negara-negara pun dapat meningkatkan strategi mereka untuk pengurangan emisi dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan, yang membuka jalan bagi planet yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Gelar Fokus 2024, Tanoto Foundation Perkuat Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan

Gelar Fokus 2024, Tanoto Foundation Perkuat Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan

BrandzView
Produksi Kentang Terancam karena Perubahan Iklim

Produksi Kentang Terancam karena Perubahan Iklim

LSM/Figur
Polusi Udara Sebabkan Pasien Rawat Inap Terkait Kesehatan Mental Naik

Polusi Udara Sebabkan Pasien Rawat Inap Terkait Kesehatan Mental Naik

Pemerintah
Manajer Aset Investasikan 7,3 Miliar Dollar AS ke Obligasi Bahan Bakar Fosil

Manajer Aset Investasikan 7,3 Miliar Dollar AS ke Obligasi Bahan Bakar Fosil

Pemerintah
Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?

Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?

Pemerintah
Penumpang Kereta Api Bisa Tahu Jejak Karbon Perjalanan, Ini Caranya

Penumpang Kereta Api Bisa Tahu Jejak Karbon Perjalanan, Ini Caranya

BUMN
Parlemen Eropa Tunda Implementasi EUDR, Perlindungan Hutan Masih Terancam

Parlemen Eropa Tunda Implementasi EUDR, Perlindungan Hutan Masih Terancam

Pemerintah
Human Initiative Luncurkan Program DREAM, Bantu Pengungsi Tingkatkan Keterampilan

Human Initiative Luncurkan Program DREAM, Bantu Pengungsi Tingkatkan Keterampilan

Advertorial
Australia hingga ADB Danai TBS untuk Kembangkan Motor Listrik

Australia hingga ADB Danai TBS untuk Kembangkan Motor Listrik

Swasta
Dukung Ketahanan Nasional Sektor Kesehatan, Kalbe Produksi Dialyzer Pertama di RI

Dukung Ketahanan Nasional Sektor Kesehatan, Kalbe Produksi Dialyzer Pertama di RI

Swasta
Potensi Rp 353,7 Triliun, Pungutan Batu Bara Bisa Dipakai untuk Transisi Energi

Potensi Rp 353,7 Triliun, Pungutan Batu Bara Bisa Dipakai untuk Transisi Energi

LSM/Figur
Jerman Tukar Utang RI Rp 1,2 Triliun untuk Tangani TBC hingga HIV

Jerman Tukar Utang RI Rp 1,2 Triliun untuk Tangani TBC hingga HIV

Pemerintah
Bahan Kimia di Plastik Sebabkan Ratusan Ribu Kematian di Dunia

Bahan Kimia di Plastik Sebabkan Ratusan Ribu Kematian di Dunia

LSM/Figur
Bagaimana Merayakan Natal yang Lebih Berkelanjutan?

Bagaimana Merayakan Natal yang Lebih Berkelanjutan?

Pemerintah
Industri Tinggi Karbon Berhasil Pangkas Emisi Tapi Tidak Cukup Cepat

Industri Tinggi Karbon Berhasil Pangkas Emisi Tapi Tidak Cukup Cepat

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau