Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taburkan Debu Berlian ke Langit Bisa Dinginkan Suhu Bumi, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/12/2024, 16:32 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa menembakkan 5,5 juta ton debu berlian ke stratosfer setiap tahun dapat mendinginkan planet hingga 1 derajat Celsius berkat sifat reflektif permata tersebut.

Tingkat pendinginan tersebut akan membantu membatasi pemanasan global yang dimulai pada paruh kedua abad ke-19 dan sekarang menurut NASA telah mencapai 1,36 derajat Celsius.

Penelitian ini pun berkontribusi pada bidang geoengineering yang tengah mencari cara untuk melawan perubahan iklim dengan mengurangi jumlah energi yang mencapai Bumi dari matahari.

Dikutip dari Live Science, Jumat (20/12/2024) untuk mengurangi efek pemanasan matahari, peneliti menyarankan penggunaan partikel kecil atau aerosol yang memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa.

Baca juga:

Aerosol tersebut ditembakkan ke stratosfer dan akan tetap berada di sana setidaknya selama satu tahun sebelum jatuh kembali ke Bumi.

Tetapi ada beberapa efek samping yang muncul yang perlu dipertimbangkan bila menggunakan metode ini.

Aerosol memang menyerap sejumlah besar panas matahari, namun itu juga dapat memicu pemanasan di stratosfer dan kemudian dapat memengaruhi angin yang bersirkulasi di dalamnya.

Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pad pola dan sirkulasi presipitasi.

Presipitasi adalah proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan ke atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju).

Peran Berlian

Di sinilah berlian berperan. Dalam sebuah studi pemodelan, peneliti dari Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich (ETH Zurich) menemukan bahwa partikel berlian tidak akan menyebabkan pemanasan stratosfer atau gangguan penting lainnya.

Hal ini dikarenakan bubuk berlian sangat reflektif dan tidak menggumpal.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Environmental Research: Climate ini pun mengonfirmasi bahwa berlian setidaknya secara teoritis merupakan material terbaik untuk injeksi stratosfer.

Lebih lanjut, peneliti mencatat jumlah debu berlian yang diperlukan untuk mendinginkan planet hingga 1 derajat Celsius adalah 5,5 juta ton per tahun atau sekitar sepertiga jumlah material lain yang dibutuhkan untuk mencapai efek pendinginan yang sama.

Namun, biaya dan permintaan energi dari berbagai material ini masih belum jelas.

Baca juga:

Sebuah studi tahun 2020 memperkirakan metode injeksi aerosol stratosfer (SAI) dengan sulfur dioksida dari tahun 2035 hingga 2100 akan menelan biaya 18 miliar dollar AS per tahun.

Biaya untuk SAI dengan aluminium dan kalsit kemungkinan akan berada di kisaran yang sama.

Sehingga biaya untuk berlian diperkirakan akan jauh lebih tinggi. Studi yang sama menghitung total biaya SAI dengan berlian selama 65 tahun sebesar 175 triliun dollar AS.

Terlepas dari itu, masih ada ketidakpastian yang besar pula seputar SAI sehingga para ilmuwan sama sekali belum menerapkannya.

Beberapa ahli menentang dilakukannya jenis penelitian ini karena konsekuensi yang tidak terduga yang mungkin ditimbulkannya.

"Namun tidak melakukan penelitian ini juga berarti mengabaikan teknologi potensial yang setidaknya dapat membantu mengurangi beberapa risiko," kata Sandro Vattioni, peneliti fisika atmosfer eksperimental di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich (ETH Zurich).

Ia juga berpendapat bahwa SAI dan strategi geoengineering lainnya bukanlah solusi untuk perubahan iklim, tetapi "dapat memberi kita waktu."

"Kita benar-benar menghadapi bahaya melewati beberapa titik kritis iklim dan titik kritis ekologi yang tidak dapat diubah, dan SAI berpotensi membantu menghindari melewati titik kritis ini hingga kita mencapai tujuan nol bersih," katanya.

sumber https://www.livescience.com/planet-earth/climate-change/scientists-say-sprinkling-diamond-dust-into-the-sky-could-offset-almost-all-of-climate-change-so-far-but-itll-cost-usd175-trillion

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Komentar
harus berlian, ga bs yg lebih murahan dan banyak jumlahnya model zircon gitu

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

8.126 Ton Sampah Pasca-Lebaran Diangkut dari Kepulauan Seribu

8.126 Ton Sampah Pasca-Lebaran Diangkut dari Kepulauan Seribu

Pemerintah
Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

Pemerintah
Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Dewi Yull Memeluk Surya Sahetapy Saat Pemakaman Ray Sahetapy
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau