Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2024, 17:33 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Ia menambahkan, masifnya pembangunan di Semarang menyebabkan berkurangnya lahan resapan air. Oleh karena itu, penanaman bibit di kawasan ini diharapkan membantu menjaga fungsi ekologis seperti menyerap air hujan dan mencegah aliran langsung ke sungai.

Baca juga: Market Bertumbuh, PGN Ajak Investor dan Analis Kunjungi Operasional Gas di Jawa Tengah

“Semoga bibit yang ditanam dapat hidup dan memberi berbagai manfaat, termasuk mendukung perda RTRW serta meningkatkan resapan air di wilayah Gunungpati,” lanjutnya.

Warga Kampung Nglarang, Nur Shodiq, turut menyambut hangat kegiatan ini. Ia merasa edukasi urban farming yang diberikan sangat bermanfaat untuk masyarakat.

“Senang sekali, kadang-kadang kan orang kampung jarang atau bahkan tidak diperhatikan. Ada edukasi ini juga sangat membantu warga, yang sebelumnya belum tahu jadi tahu perawatannya. Gimana cara merawat tanaman yang baik,” ungkap Shodiq.

Hal serupa diutarakan oleh Judi, salah satu penerima bibit tanaman buah. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari warga, baik secara ekonomi maupun sosial.

Baca juga: Genjot Utilisasi Gas Bumi Jateng, PGN Salurkan 8 BBTUD ke Produsen Kaca di KIT Batang

“Bibit yang dibagikan ini bisa menopang kehidupan sehari-hari. Seperti sayur dan buah, itu kami tidak usah beli, tapi bisa memetik di rumah sendiri. Hijaunya alam, itu sangat bermanfaat,” ujarnya.

Judi berharap, kegiatan tersebut dapat diikuti oleh perusahaan lain melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). 

“Kepedulian dari perusahaan lain, khususnya PGN, semakin ditingkatkan untuk menggunakan dana CSR-nya. Sehingga warga bisa menikmati suburnya Indonesia, makmurnya Indonesia,” tambahnya.

Mengembalikan fungsi alam

Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Puji Harini, mengapresiasi  langkah PGN dalam mendukung konservasi lingkungan di Gunungpati. 

Baca juga: Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara

Ia menilai, penghijauan semacam ini menjadi bagian penting dalam mengembalikan fungsi ekosistem.

“Kalau kita tidak mengembalikan air di dalam bumi, lantas bagaimana? Jadi, daerah hulu, hilir, maupun tengah harus ditangani bersama-sama. Ini harus ada kolaborasi yang baik,” ujarnya.

Melalui program ini, PGN tidak hanya mendukung kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan solusi keberlanjutan bagi masyarakat. 

Urban farming menjadi salah satu langkah kecil dengan dampak besar dalam menjaga ekosistem sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga sekitar.

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
LSM/Figur
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
LSM/Figur
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Pemerintah
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Pemerintah
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Pemerintah
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
LSM/Figur
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Pemerintah
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
LSM/Figur
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Pemerintah
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Swasta
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam 'Green Job' Energi Surya
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam "Green Job" Energi Surya
Swasta
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
Swasta
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Pemerintah
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Pemerintah
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau