Ia menambahkan, masifnya pembangunan di Semarang menyebabkan berkurangnya lahan resapan air. Oleh karena itu, penanaman bibit di kawasan ini diharapkan membantu menjaga fungsi ekologis seperti menyerap air hujan dan mencegah aliran langsung ke sungai.
Baca juga: Market Bertumbuh, PGN Ajak Investor dan Analis Kunjungi Operasional Gas di Jawa Tengah
“Semoga bibit yang ditanam dapat hidup dan memberi berbagai manfaat, termasuk mendukung perda RTRW serta meningkatkan resapan air di wilayah Gunungpati,” lanjutnya.
Warga Kampung Nglarang, Nur Shodiq, turut menyambut hangat kegiatan ini. Ia merasa edukasi urban farming yang diberikan sangat bermanfaat untuk masyarakat.
“Senang sekali, kadang-kadang kan orang kampung jarang atau bahkan tidak diperhatikan. Ada edukasi ini juga sangat membantu warga, yang sebelumnya belum tahu jadi tahu perawatannya. Gimana cara merawat tanaman yang baik,” ungkap Shodiq.
Hal serupa diutarakan oleh Judi, salah satu penerima bibit tanaman buah. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari warga, baik secara ekonomi maupun sosial.
Baca juga: Genjot Utilisasi Gas Bumi Jateng, PGN Salurkan 8 BBTUD ke Produsen Kaca di KIT Batang
“Bibit yang dibagikan ini bisa menopang kehidupan sehari-hari. Seperti sayur dan buah, itu kami tidak usah beli, tapi bisa memetik di rumah sendiri. Hijaunya alam, itu sangat bermanfaat,” ujarnya.
Judi berharap, kegiatan tersebut dapat diikuti oleh perusahaan lain melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kepedulian dari perusahaan lain, khususnya PGN, semakin ditingkatkan untuk menggunakan dana CSR-nya. Sehingga warga bisa menikmati suburnya Indonesia, makmurnya Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Puji Harini, mengapresiasi langkah PGN dalam mendukung konservasi lingkungan di Gunungpati.
Baca juga: Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
Ia menilai, penghijauan semacam ini menjadi bagian penting dalam mengembalikan fungsi ekosistem.
“Kalau kita tidak mengembalikan air di dalam bumi, lantas bagaimana? Jadi, daerah hulu, hilir, maupun tengah harus ditangani bersama-sama. Ini harus ada kolaborasi yang baik,” ujarnya.
Melalui program ini, PGN tidak hanya mendukung kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan solusi keberlanjutan bagi masyarakat.
Urban farming menjadi salah satu langkah kecil dengan dampak besar dalam menjaga ekosistem sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga sekitar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya