Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelapa Sawit Kontroversial dan Politis, Bagaimana AI Menarasikannya?

Kompas.com - 06/01/2025, 16:17 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak misinformasi yang beredar tentang kelapa sawit. Karena isunya sendiri kontroversial, politis, dan memicu polarisasi, maka yang fakta dan fisik serta yang benar dan misinformasi pun kerap terbalik-balik.

Kalau kita bertanya pada pakar, maka jawabannya akan jelas. Namun, bagaimana jika kita bertanya pada artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan? Apakah mereka mampu memberikan jawaban jelas, akurat, dan tidak bias? Siapa pula yang paling dirujuk?

Kompas.com mencoba bertanya pada dua kecerdasan buatan, ChatGPT dan Google Gemini. Dua AI itu kamu coba karena paling banyak digunakan publik sehingga jawabannya paling berpotensi memengaruhi opini publik.

Kompas.com memulai dengan prompt sederhana "misinfromasi kelapa sawit" Kami juga meminta AI menyertakan referensi yang mereka gunakan.

Baca juga: Kelapa Sawit dan Deforestasi: Menjaga Kemajuan di Tengah Ancaman Baru

Baik Ringkasan Google Search, Google Gemini, maupun ChatGPT menjelaskan bahwa narasi "Sawit merusak hutan" dan "Sawit menyebabkan deforestasi massif," sebagai informasi yang salah.

Gemini merujuk Kominfo menyatakan, "Klaim ini telah dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menyatakan bahwa Indonesia justru merupakan penghasil carbon credit terbesar di dunia dan dapat menyerap karbon dioksida." 

Sementara ChatGPT dengan referensi situs web SMART Tbk menjelaskan, "Meskipun ada kekhawatiran bahwa perkebunan kelapa sawit menyebabkan deforestasi, banyak perusahaan telah menerapkan praktik berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan."

Google Gemini merespon pertanyaan misinformasi kelapa sawit.Kompas.com Google Gemini merespon pertanyaan misinformasi kelapa sawit.

Hal lain yang dinyatakan sebagai misinformasi adalah "Sawit boros air" dan "Sawit menyebabkan lahan tandus." ChatGPT mendasarkan klaim misinformasi itu pada artikel media yang ditulis oleh "tim media service."

"Faktanya, kelapa sawit memiliki sistem perakaran yang baik, membantu menyerap dan menyimpan air hujan, serta menjaga kelembapan tanah," demikian respon ChatGPT soal sawit boros air.

Misinformasi Kelapa Sawit. Google Gemini merespon prompt misinformasi kelapa sawitKompas.com Misinformasi Kelapa Sawit. Google Gemini merespon prompt misinformasi kelapa sawit

ChatGPT, dengan bersumber pada situs web SMART Tbk juga menyatakan bahwa sawit yang melanggar hak asasi manusia sebagai mitos. Baik ChatGPT maupun Gemini menyatakan sawit yang tak sehat sebagai misinformasi.

Baca juga: Deforestasi, 1,9 Juta Hektare Hutan Indonesia Rusak Dalam 2 Tahun

Mencoba lebih spesifik, Kompas.com mencoba dengan promy "misinformation on palm oil and deforestation". Dengan prompt itu pun, baik ChatGPT maupun Gemini cenderung menggunakan sumber seperti Wikipedia dan situs web milik pemerintah serta perusahaan.

Baik ChatGPT maupun Gemini melabeli "Round of Sustainable Palm Oil menjamin praktik kelapa sawit tanpa deforestasi" sebagai informasi salah dan menyatakan bahwa RSPO pun masih problematik.

Misinformasi Kelapa SawitKompas.com Misinformasi Kelapa Sawit

Misinformasi Kelapa SawitKompas.com Misinformasi Kelapa Sawit

Peneliti World Resources Institute (WRI) Indonesia, Briantama Asmara, mengatakan bahwa ada beberapa narasi AI itu yang bias, walaupun tidak semua. Ada yang benar, tetapi juga ada yang harus dipandang secara kritis.

Ilmuwan senior Center for International Forestry Research - International Center for Research in Agroforestry (CIFOR-ICRAF) dan guru besar di IPB University, Herry Purnomo, mengatakan bahwa klaim "sawit merusak hutan" sebagai misinformasi harus dapat perhatian.

Bagaimana penjelasannya? Simak di artikel ini:

AI Bilang Sawit Rusak Hutan adalah Misinformasi, Bagaimana Bisa?

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau