JAKARTA, KOMPAS.com - Program Sedekah Energi yang digagas Muslims for Shared Action on Climate Impact atau Mosaic, berupaya menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan iklim dengan energi baru terbarukan (EBT) dari masjid.
Project Lead Sedekah Energi Elok F Mutia mengatakan, masjid memiliki potensi besar sebagai model transisi energi berbasis komunitas. Dia menyebut, saat ini satu masjid di Yogyakarta dan Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai menggunakan panel surya.
“Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan bentuk baru dari sedekah, di mana umat Muslim dapat berkontribusi untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan,” ungkap Mutia dalam peluncuran Program Sedekah Karbon di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
Mutia menjelaskan, Sedekah Energi memasuki tahap implementasi ketiga dan keempat, setelah berhasil menghadirkan 100 persen energi terbarukan di dua masjid. Program itu didukung lebih dari 5.000 orang donatur melalui platform kitabisa.com, dan telah menyediakan panel surya berkapasitas 9.600 watt peak (WP).
“Di dalam Sedekah Energi, transfer pengetahuan adalah sesuatu hal yang sangat penting. Kami punya modul dari sisi teknis maupun non-teknis, dan kami juga melakukan training intensif. Tidak hanya pengurus masjid, tetapi juga masyarakat yang ada di sekitar,” kata Mutia.
Baca juga: Pertamina Hulu Energi Raih Rating Baik dalam ESG dari Lembaga Inggris
Pihaknya memberikan pengetahuan terkait panel surya hingga cara memantaunya kepada masyarakat sejak 2023 lalu. Mutia mencontohkan, satu masjid di Lombok Timur yang menjalankan program Sedekah Karbon merupakan pusat pelatihan dan pusat pertanian.
“Permasalahannya adalah karena mereka masih pakai kompos, ketika listriknya itu padam 16 jam, itu (panel surya) membantu pertanian mereka,” tutur Mutia.
“Sedekah Energi tidak hanya menerangi masjidnya, tetapi juga untuk mengaliri air di lahan-lahan di sekitar masjid, dan memberikan listrik ke sekitar tujuh rumah warga di sekitarnya,” tambah dia.
Selain menghemat biaya listrik hingga Rp 39 juta, program tersebut memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 1.000 orang di komunitas sekitar masjid.
Menurut Mutia, tahun ini pihaknya tengah berupaya menarik lebih banyak donatur untuk membantu masjid melalui Sedekah Karbon.
“Di tahun ini, kami akan fokus ke daerah Sumatera Barat dan Jawa Barat. Untuk permasjid sendiri, kami akan targetkan Rp 100 juta hanya untuk pembelian solar panelnya. Sisanya kami akan gotong royong dari kolaborasi seperti di tahun 2023,” jelas dia.
Baca juga: Swasembada Energi Bukan Mimpi (2)
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya