Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Martina A. Langi
Dosen dan Peneliti

Ph.D in Forestry from University of Queensland Australia, MSc in Forest Restoration from Lakehead University Canada, dan Insinyur Kehutanan dari IPB Bogor

Konservasi Bukan Sekadar Konsep

Kompas.com - 09/01/2025, 09:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika hutan hilang, risiko banjir dan kekeringan meningkat. Ketika terumbu karang rusak, nelayan kehilangan mata pencaharian. Dan ketika ekosistem terganggu, seluruh rantai kehidupan, termasuk manusia, akan terdampak.

Konservasi juga memiliki dimensi ekonomi yang besar. Keberlanjutan tidak berarti mengorbankan pertumbuhan ekonomi, tetapi justru memastikan bahwa sumber daya alam dapat digunakan untuk jangka panjang.

Misalnya, hutan yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan produk seperti madu, rotan, dan tanaman obat tanpa merusaknya. Begitu pula dengan laut yang sehat, dapat mendukung perikanan berkelanjutan.

Akhirnya, untuk menjadikan konservasi sebagai prioritas nyata, diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai pihak, dimulai dengan pengakuan dan perlindungan hak atas tanah adat yang memungkinkan masyarakat adat menjaga hutan sesuai cara mereka yang berkelanjutan.

Selain itu, pengembangan ekowisata berbasis lokal yang melibatkan masyarakat setempat tidak hanya mendukung perekonomian mereka, tetapi juga menjaga kelestarian alam.

Pemanfaatan teknologi yang relevan memungkinkan respons yang lebih cepat dan efektif. Pemerintah juga perlu mendorong kebijakan berbasis keberlanjutan dengan memberikan insentif kepada pelaku usaha yang menjalankan praktik ramah lingkungan, sambil memastikan edukasi tentang pentingnya konservasi dimulai sejak dini dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sehingga tercipta kesadaran kolektif akan pentingnya melindungi bumi bagi generasi mendatang.

Konservasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi pemimpin global dalam pelestarian alam.

Namun, ini hanya bisa terwujud jika kita semua—pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha—bersatu untuk menjadikan konservasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari; dengan kata lain merevitalisasi kearifan lokal menjadi praktik global demi keberlanjutan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Teknologi Canggih PT Vale Jaga Kejernihan Danau Matano
Teknologi Canggih PT Vale Jaga Kejernihan Danau Matano
Swasta
Negara Pulau Kecil Perlu 12 Miliar Dolar AS per Tahun untuk Hadapi Perubahan Iklim
Negara Pulau Kecil Perlu 12 Miliar Dolar AS per Tahun untuk Hadapi Perubahan Iklim
Pemerintah
Bayi Dugong Terlihat di Perairan Alor, Konservasi Berbasis Masyarakat Jadi Kunci
Bayi Dugong Terlihat di Perairan Alor, Konservasi Berbasis Masyarakat Jadi Kunci
LSM/Figur
Jalan Sehat, Ribuan Warga Gerak Lawan Polusi dan Pembakaran Sampah di Tangerang
Jalan Sehat, Ribuan Warga Gerak Lawan Polusi dan Pembakaran Sampah di Tangerang
Pemerintah
2026, Pemerintah Fokus Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah hingga Air Minum
2026, Pemerintah Fokus Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah hingga Air Minum
Pemerintah
PBB Desak Pendanaan Bertanggung Jawab untuk Mineral Transisi Energi
PBB Desak Pendanaan Bertanggung Jawab untuk Mineral Transisi Energi
Pemerintah
Dorong Penanganan Sampah Terintegrasi, Kampanye 'Ayok Tangerang Langit Biru' Libatkan 2.000 Peserta
Dorong Penanganan Sampah Terintegrasi, Kampanye "Ayok Tangerang Langit Biru" Libatkan 2.000 Peserta
LSM/Figur
50 Peserta Disabilitas Rampungkan Program Pelatihan BERSIAP 2025
50 Peserta Disabilitas Rampungkan Program Pelatihan BERSIAP 2025
Swasta
Dibangun di 33 Kota, Proyek Waste to Energy Butuh Rp 91 T
Dibangun di 33 Kota, Proyek Waste to Energy Butuh Rp 91 T
Pemerintah
Uni Eropa Tunda Aturan Pelaporan Keberlanjutan untuk Perusahaan Non-UE
Uni Eropa Tunda Aturan Pelaporan Keberlanjutan untuk Perusahaan Non-UE
Pemerintah
Rekor Baru, 28,6 Megahektar Lahan Dunia Berubah Fungsi Sepanjang 2023
Rekor Baru, 28,6 Megahektar Lahan Dunia Berubah Fungsi Sepanjang 2023
LSM/Figur
250 Perusahaan Migas Terbesar Hanya Kuasai 1,5 Persen Energi Terbarukan Dunia
250 Perusahaan Migas Terbesar Hanya Kuasai 1,5 Persen Energi Terbarukan Dunia
Swasta
Keterampilan Keberlanjutan Jadi Kunci Bersaing di Era 'Green Jobs'
Keterampilan Keberlanjutan Jadi Kunci Bersaing di Era "Green Jobs"
Pemerintah
Danantara Klaim Proyek Sampah Jadi Listrik Dilirik Banyak Investor Asing
Danantara Klaim Proyek Sampah Jadi Listrik Dilirik Banyak Investor Asing
Pemerintah
Retno Marsudi Ungkap Tantangan Air Bersih, dari Infrastruktur hingga Investasi
Retno Marsudi Ungkap Tantangan Air Bersih, dari Infrastruktur hingga Investasi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau