Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Sawit Produksi Oksigen Lebih Banyak ketimbang Karbon yang Dihasilkan

Kompas.com - 10/01/2025, 19:46 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

“Maka dari itu hutan alam tetap harus ada. Tetapi penduduk kita nambah terus, kan, masa enggak disediakan lapangan kerja. Masa enggak disediakan makanan? Sawit itu menyediakan makanan bagi kehidupan,” ujarnya.

Budi pun berpendapat, sawit tidak selalu berdampak buruk pada lingkungan. Karenanya, diperlukan penataan tanah yang sesuai melalui Undang-Undang Agraria serta penggunaan dan penataan ruang sesuai Undang-Undang Tata Ruang.

Baca juga: Biodiesel B40 Bisa Pangkas Emisi, Bahan Baku yang Siap Baru Sawit

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana memperluas lahan sawit. Menurut Prabowo, tuduhan lahan sawit menyebabkan deforestasi adalah keliru karena pohon kelapa sawit juga menyerap karbon dioksida.

"Saya kira ke depan kita harus tambah tanam kelapa sawit. Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan, deforestation, namanya kelapa sawit ya pohon, ya kan?" demikian katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).

"Benar enggak, kelapa sawit itu pohon, ada daunnya kan? Dia menyerap karbondioksida, dari mana kok kita dituduh yang mboten-mboten saja itu orang-orang itu," tambah dia.

Presiden menyatakan, banyak negara yang berharap dari Indonesia dan bergantung kepada negeri yang kaya sumber daya ini, termasuk soal sawit. Ia mengaku sempat merasakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Baca juga: Sebanyak Apapun, Sawit Tetap Bukan Hutan, Kenapa?

"Banyak negara terlalu berharap ke Indonesia, saya sampai ngeri sendiri. Terutama mereka sangat membutuhkan kelapa sawit kita. Ternyata kelapa sawit jadi bahan strategis, banyak negara itu takut, bakal tidak dapat kelapa sawit," jelasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau