Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Kerja Perdagangan Karbon?

Kompas.com - 14/01/2025, 17:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim, banyak pihak yang putar otak untuk menanggulangi atau mengurangi permasalahan tersebut.

Misalnya saja dengan mengubah karbon yang mencemari lingkungan menjadi komoditas sehingga itu bisa menciptakan insentif finansial yang mengekang emisi.

Proses penjualan dan pembelian karbon sebagai komoditas ini pun kemudian disebut dengan perdagangan karbon (carbon trading).

Sehingga seperti diberitakan Kompas.com, perdagangan karbon ini pun menjadi salah satu upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca, penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.

Cara Kerja Perdagangan Karbon

Mengutip We Forum, Selasa (14/1/2025) pada dasarnya pembuat kebijakan punya 3 opsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca juga:

Pertama, menetapkan batas tertentu yang tidak dapat dilampaui oleh perusahaan.

Kedua, memperkenalkan pajak karbon di mana perusahaan membayar sejumlah CO2 yang mereka hasilkan.

Sementara opsi ketiga adalah menerapkan skema perdagangan emisi. Dalam skenario ini, perusahaan membeli dan menjual 'hak untuk mencemari lingkungan' dari satu sama lain.

Gambarannya adalah seperti ini, untuk memproduksi satu mobil diperlukan sekitar satu ton baja. Memproduksi satu ton baja akan menghasilkan dua ton karbon dioksida.

Katakan saja, produsen baja di UE akan mengeluarkan biaya sekitar 16 dollar.

Sementara perusahaan lain yang dapat menghindari emisi CO2 dengan biaya rendah (di bawah 16 dollar) akan menjual hak mereka kepada perusahaan yang punya biaya pengurangan emisi lebih tinggi.

Atau bisa juga seperti ini. Negara A memiliki industri yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) sedangkan negara B punya potensi sumber daya alam yang mampu menyerap emisi karbon.

Dengan perdagangan karbon, negara A dapat membeli kredit karbon dari negara B sebagai imbal balik dari emisi yang telah dihasilkan negara A.

Perdagangan karbon bisa dikombinasikan dengan kredit offset. Itu adalah upaya mengurangi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di satu tempat yang lain dengan membayar pengurangan emisi di tempat lain daripada berinvestasi di negara tempat beroperasinya suatu perusahaan.

Misalnya, produsen baja Eropa memilih untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan bersih di India.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Seperempat Spesies Air Tawar Terancam Punah karena Kerusakan Lingkungan

Seperempat Spesies Air Tawar Terancam Punah karena Kerusakan Lingkungan

LSM/Figur
WWF Indonesia: Perdagangan Karbon Internasional Bisa Bawa Dampak Positif

WWF Indonesia: Perdagangan Karbon Internasional Bisa Bawa Dampak Positif

Pemerintah
Stoknya Miliaran Ton, Mengapa Belum Ada Karbon Hutan di Bursa IDX?

Stoknya Miliaran Ton, Mengapa Belum Ada Karbon Hutan di Bursa IDX?

Pemerintah
Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari, RDF Plant Jakarta Terbesar di Dunia

Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari, RDF Plant Jakarta Terbesar di Dunia

Pemerintah
Paus Pembunuh Dilaporkan Muncul di Perairan Kaimana

Paus Pembunuh Dilaporkan Muncul di Perairan Kaimana

Pemerintah
Buka Kantor di Jakarta, Perusahaan UEA Sebut RI Pusat Energi Terbarukan Asia Tenggara

Buka Kantor di Jakarta, Perusahaan UEA Sebut RI Pusat Energi Terbarukan Asia Tenggara

Swasta
Material Konstruksi Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklim, Kok Bisa?

Material Konstruksi Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklim, Kok Bisa?

Pemerintah
Perdagangan Karbon Internasional di IDX: Baru 1 dari Energi Terbarukan

Perdagangan Karbon Internasional di IDX: Baru 1 dari Energi Terbarukan

Pemerintah
Bagaimana Cara Kerja Perdagangan Karbon?

Bagaimana Cara Kerja Perdagangan Karbon?

Pemerintah
Tak Hanya Daratan, Suhu Lautan China Pecahkan Rekor Tinggi

Tak Hanya Daratan, Suhu Lautan China Pecahkan Rekor Tinggi

Pemerintah
Penumpang Pesawat Bakal Melonjak 2 Kali Lipat, Target Iklim Bisa Terancam

Penumpang Pesawat Bakal Melonjak 2 Kali Lipat, Target Iklim Bisa Terancam

LSM/Figur
Penjualan Kendraan Listrik di China Lampaui Mobil Tradisional Pada 2025

Penjualan Kendraan Listrik di China Lampaui Mobil Tradisional Pada 2025

Pemerintah
Mulai Lahir 2025, Gen Beta Langsung Warisi Perubahan Iklim

Mulai Lahir 2025, Gen Beta Langsung Warisi Perubahan Iklim

LSM/Figur
Pertamina Siap Beli Jelantah dari Masyarakat Rp 6.000 Per Liter, Tertarik?

Pertamina Siap Beli Jelantah dari Masyarakat Rp 6.000 Per Liter, Tertarik?

LSM/Figur
Jubir Kantor Komunikasi Presiden: SPPG Turut Bertanggung Jawab Tangani Limbah MBG

Jubir Kantor Komunikasi Presiden: SPPG Turut Bertanggung Jawab Tangani Limbah MBG

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau