Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 22 Januari 2025, 16:16 WIB
HTRMN,
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Angka tersebut menunjukkan penurunan dari 7,96 persen pada tahun sebelumnya. Namun, masih ada sekitar 60.857 jiwa yang memerlukan pemberdayaan untuk meningkatkan taraf hidup.

Sebagai perusahaan tambang yang beroperasi di Kutai Kartanegara, MHU menyadari tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata yang tidak hanya berdampak sementara, tetapi menciptakan perubahan berkelanjutan.

Baca juga: Wujudkan Komitmen terhadap Pelestarian Lingkungan, MHU-MMSGI Raih Proper Hijau 2023

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian beasiswa pendidikan. Fasilitas ini dirancang tidak hanya sebagai bantuan finansial, tetapi juga sebagai fondasi untuk mendorong perubahan sosial dan ekonomi di desa lingkar tambang.

“Kami berharap, mahasiswa penerima beasiswa dapat memberikan dampak positif bagi daerah masing-masing, khususnya dalam pengembangan ekonomi lokal dan ketahanan pangan,” ujar Community Development Superintendent MHU Muslim Gunawan.

Seperti disinggung sebelumnya, beasiswa difokuskan pada mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik Unikarta. Pemilihan ini bukan tanpa alasan—MHU sedang mengembangkan area pascatambang menjadi lahan produktif yang dapat mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura telah mulai dikembangkan di area ini, seperti serai wangi, lengkeng, jagung, dan pisang. Mahasiswa penerima beasiswa diharapkan dapat mendukung inisiatif ini dengan membawa pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan untuk menciptakan nilai ekonomi dari lahan bekas tambang tersebut.

Baca juga: Jadikan ESG sebagai Standar, MMSGI Bangun Masa Depan Tambang Berkelanjutan

Dilansir dari laman resmi perusahaan, Senin (23/9/2024), Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik turut memberikan apresiasi terhadap langkah MHU. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat merupakan elemen penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi upaya MHU dalam mengelola area pascatambang. Mereka tidak hanya memulihkan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar melalui kolaborasi nyata dengan institusi pendidikan dan komunitas setempat. Langkah ini adalah contoh konkret menuju keberlanjutan dan kesejahteraan ekonomi,” ucap Akmal.

Upaya MHU ini juga sejalan dengan kebijakan nasional yang tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1824 K/30/MEM/2018 yang menempatkan pendidikan sebagai salah satu dari delapan pilar pengembangan masyarakat.

Hal itu juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Utamanya, pada poin empat tentang pendidikan berkualitas.

Baca juga: Proteksi Lingkungan dan Ekosistem Berkelanjutan, MHU Raih Properda Emas

Tak sampai di situ, upaya MHU itu juga merupakan cerminan dari dari tagline "Syncnergy for the Future" yang menekankan kolaborasi harmonis dan terarah untuk menciptakan masa depan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi individu tetapi juga komunitas secara keseluruhan,” ucap Muslim.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau