KOMPAS.com – Senyum semringah tampak menyembul dari wajah puluhan mahasiswa baru di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Tenggarong, Kalimantan Timur. Kegembiraan tersebut bukan tanpa alasan. PT Multi Harapan Utama (MHU) memberikan beasiswa kepada mereka.
Salah satu mahasiswa Unikarta penerima bantuan pendidikan itu adalah Adriano Nolin. Ia sendiri tak mampu menyembunyikan rasa haru dan syukur. Bagi pemuda berusia 21 tahun asal Desa Sungai Payang ini, beasiswa tersebut bak harapan baru bagi dirinya dan keluarga.
Nolin berujar, beasiswa yang diberikan PT MHU tidak hanya menjadi bantuan finansial, tetapi juga dorongan kuat untuk membuktikan bahwa anak-anak dari daerah pun mampu bersaing dan meraih kesuksesan.
"Beasiswa MHU telah memberikan saya banyak pengalaman baru dan memperluas relasi. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini. Sebab, tanpa beasiswa MHU, saya mungkin tidak akan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah,” ujarnya.
Nolin juga berterima kasih dengan adanya program pendidikan beasiswa MHU tersebut. Pasalnya, bantuan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di desa-desa yang berada di lingkar satu area operasional.
“Program beasiswa ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas SDM, terutama di desa-desa yang berada di ring satu. Saya merasa beruntung dan berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan, yang memungkinkan saya untuk meraih impian dan berkontribusi lebih baik bagi masyarakat,” lanjutnya.
Rasa syukur juga diungkapkan oleh mahasiswa penerima beasiswa lainnya, Andika. Pemuda asal Desa Jembayan ini mendapatkan beasiswa untuk program strata satu (S1) Fakultas Teknik Pertambangan Unikarta.
Andika mengatakan, orangtuanya merasa terbantu dengan program beasiswa MHU yang diberikan penuh selama empat tahun.
Baca juga: Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim
Mahasiswa yang kini duduk di semester tiga itu melanjutkan, sebelum menerima beasiswa MHU ia sempat ditawari oleh program serupa. Namun, ia lebih memilih menerima beasiswa MHU karena fasilitas pendukung yang lengkap dan istimewa.
“Sebelumnya, saya sempat menerima tawaran dari beasiswa lain. Namun, fasilitas yang disediakan oleh beasiswa MHU jauh lebih lengkap. Beasiswa ini tidak hanya mencakup kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan tempat tinggal, tetapi juga menyediakan berbagai faktor pendukung lainnya. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus mengaji, belajar bahasa Inggris, dan mengikuti les komputer. Selain itu, ada juga agenda lain seperti outbound, pelatihan pengembangan diri, dan pelatihan fisik. Semua ini sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan saya. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan merasa bahwa beasiswa MHU benar-benar membantu saya untuk berkembang dan meraih impian saya,” tuturnya.
Bagi mereka berdua, beasiswa ini bukan sekadar bantuan. Ini adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik, sebuah langkah awal untuk tidak hanya mengubah hidup mereka, tetapi juga membawa dampak positif bagi desa tempat mereka berasal.
Baca juga: Proteksi Lingkungan dan Ekosistem Berkelanjutan, MHU Raih Properda Emas
Nolin dan Andika adalah generasi terpilih yang mendapatkan kesempatan menimba ilmu di perguruan tinggi melalui program beasiswa penuh dari MHU yang berada di bawah naungan MMS Group Indonesia (MMSGI)—perusahaan yang bergerak di sektor energi dan properti.
Untuk diketahui, akses ke perguruan tinggi menjadi tantangan besar di Kutai Kartanegara. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka partisipasi murni (APM) tingkat perguruan tinggi yang baru mulai terdata pada 2023 hanya mencapai 18,81 persen. Angka ini kontras dengan APM tingkat SD yang mencapai 97,12 persen.
Meski harapan lama sekolah (HLS) di Kutai Kartanegara mencapai 13,63 tahun atau setara dengan menempuh pendidikan hingga diploma, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk hanya 9,24 tahun atau setara tidak tamat SMP.
Hal itulah yang membuat MHU berinisiatif melalui program pemberian beasiswa untuk meningkatkan standar pendidikan di daerah Kaltim khususnya di area sekitar wilayah operasional MHU.
Baca juga: Dukung IKN Kota Berkelanjutan, MHU Bangun 30 Hektar Miniatur Hutan Hujan Tropis
Adapun beasiswa dari MHU diberikan kepada 20 mahasiswa terpilih dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian Unikarta.
Program beasiswa MHU, yang berlangsung selama empat tahun, merupakan inisiatif pertama perusahaan di bidang pendidikan tinggi. Program ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan mahasiswa secara lengkap, mulai dari pembebasan biaya kuliah, tunjangan tempat tinggal di asrama, uang makan, dan buku, hingga berbagai pelatihan dan kursus pendukung.
Sasaran beasiswa adalah pelajar dari tujuh desa di lingkar tambang ring satu di Kutai Kartanegara, yaitu Jembayan, Jembayan Tengah, Jembayan Dalam, Sungai Payang, Lung Anai, Loa Kulu Kota, dan Loh Sumber.
Chief Executive Officer (CEO) MMSGI Sendy Greti menekankan pentingnya keberlanjutan sebagai pondasi membangun masa depan.
Baca juga: Komitmen Dorong Kemandirian Ekonomi, PPM MHU Sabet Tamasya Award 2024
“Bagi kami, pendidikan merupakan fondasi kemajuan bangsa. MMSGI bersama anak usahanya menjadikan pendidikan sebagai salah satu pilar utama untuk kegiatan CSR kami yang mencakup pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar. Hal ini sejalan dengan mendukung Indonesia Emas 2045,” ujar Sendy.
Sementara itu, Rektor Unikarta Prof Dr Ir Ince Raden MM menuturkan, beasiswa dari MHU hadir untuk memberikan akses kepada mahasiswa kurang mampu agar mereka yang terbatas aksesnya secara finansial berkesempatan mendapat pendidikan berkualitas.
Bantuan tersebut diharapkan tidak sekadar membuka akses pendidikan, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
"Ini program pertama yang dilakukan oleh MHU dan beasiswa model ini akan dijadikan pilot project sebagai panduan," kata Ince.
Baca juga: Lewat Upaya Sinergi, MMSGI Sukses Optimalkan Potensi Desa Budaya dan Produk Kakao di Lung Anai
Pendidikan tinggi, menurutnya, membantu mengembangkan warga yang dapat berkontribusi pada penyelesaian masalah kompleks, terutama yang terkait dengan pertambangan dan lingkungan sekitarnya.
"Masing-masing dari diri kita memiliki kompetensi yang tinggi," tambah Ince.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara Didi Ramyadi menyambut positif fokus program pada masyarakat lingkar tambang.
"Program ini sangat bermanfaat, apalagi dikhususkan bagi mereka yang tinggal di area lingkar tambang. Kami berharap kemitraan ini bisa terus berjalan," katanya.
Baca juga: MMSGI Tawarkan Model Sirkular Air di Lanskap Pascatambang
Program beasiswa MHU diproyeksikan menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung pengentasan kemiskinan di Kutai Kartanegara.
Berdasarkan data BPS per Maret 2023, 7,61 persen penduduk Kutai Kartanegara masih hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan sebesar Rp 605.321 per kapita per bulan.
Angka tersebut menunjukkan penurunan dari 7,96 persen pada tahun sebelumnya. Namun, masih ada sekitar 60.857 jiwa yang memerlukan pemberdayaan untuk meningkatkan taraf hidup.
Sebagai perusahaan tambang yang beroperasi di Kutai Kartanegara, MHU menyadari tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata yang tidak hanya berdampak sementara, tetapi menciptakan perubahan berkelanjutan.
Baca juga: Wujudkan Komitmen terhadap Pelestarian Lingkungan, MHU-MMSGI Raih Proper Hijau 2023
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian beasiswa pendidikan. Fasilitas ini dirancang tidak hanya sebagai bantuan finansial, tetapi juga sebagai fondasi untuk mendorong perubahan sosial dan ekonomi di desa lingkar tambang.
“Kami berharap, mahasiswa penerima beasiswa dapat memberikan dampak positif bagi daerah masing-masing, khususnya dalam pengembangan ekonomi lokal dan ketahanan pangan,” ujar Community Development Superintendent MHU Muslim Gunawan.
Seperti disinggung sebelumnya, beasiswa difokuskan pada mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik Unikarta. Pemilihan ini bukan tanpa alasan—MHU sedang mengembangkan area pascatambang menjadi lahan produktif yang dapat mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat sekitar.
Berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura telah mulai dikembangkan di area ini, seperti serai wangi, lengkeng, jagung, dan pisang. Mahasiswa penerima beasiswa diharapkan dapat mendukung inisiatif ini dengan membawa pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan untuk menciptakan nilai ekonomi dari lahan bekas tambang tersebut.
Baca juga: Jadikan ESG sebagai Standar, MMSGI Bangun Masa Depan Tambang Berkelanjutan
Dilansir dari laman resmi perusahaan, Senin (23/9/2024), Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik turut memberikan apresiasi terhadap langkah MHU. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat merupakan elemen penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi upaya MHU dalam mengelola area pascatambang. Mereka tidak hanya memulihkan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar melalui kolaborasi nyata dengan institusi pendidikan dan komunitas setempat. Langkah ini adalah contoh konkret menuju keberlanjutan dan kesejahteraan ekonomi,” ucap Akmal.
Upaya MHU ini juga sejalan dengan kebijakan nasional yang tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1824 K/30/MEM/2018 yang menempatkan pendidikan sebagai salah satu dari delapan pilar pengembangan masyarakat.
Hal itu juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Utamanya, pada poin empat tentang pendidikan berkualitas.
Baca juga: Proteksi Lingkungan dan Ekosistem Berkelanjutan, MHU Raih Properda Emas
Tak sampai di situ, upaya MHU itu juga merupakan cerminan dari dari tagline "Syncnergy for the Future" yang menekankan kolaborasi harmonis dan terarah untuk menciptakan masa depan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi individu tetapi juga komunitas secara keseluruhan,” ucap Muslim.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya