Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Kompas.com - 24/01/2025, 15:31 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Saat ini makin banyak perusahaan yang mulai menggunakan Akal Imitasi Generatif (Gen AI) untuk memproses data dalam jumlah besar dengan cepat.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan pengalaman pengguna, menyederhanakan operasi, dan mempercepat inovasi.

Akan tetapi, meski AI menawarkan komputasi yang canggih dan efisien, teknologi itu memiliki biaya karbon yang tinggi karena sifatnya yang boros energi.

Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan bahwa pusat data akan menyumbang 6 persen dari jejak karbon global pada tahun 2030.

Selain emisi terkait energi, produksi unit pemrosesan grafis (GPU), yang penting untuk AI juga membutuhkan logam tanah jarang.

Mengutip Edie, Jumat (24/1/2025) laporan terbaru Capgemini Research Institute berjudul ‘Developing sustainable Gen AI’ kemudian menemukan bahwa hampir 48 persen eksekutif percaya bahwa penggunaan Gen AI telah mendorong peningkatan emisi GRK mereka.

Baca juga:

Laporan ini juga lantas mencatat bahwa 42 persen eksekutif berpikir harus meninjau kembali tujuan iklim mereka karena jejak Gen AI yang semakin besar.

Namun, hanya 12 persen eksekutif yang disurvei melaporkan bahwa organisasi mereka saat ini mengukur jejak karbon dari penggunaan Gen AI mereka

"Jika kita ingin Gen AI menjadi kekuatan untuk nilai bisnis yang berkelanjutan, perlu ada diskusi pasar seputar kolaborasi data, menyusun standar di seluruh industri tentang cara kita memperhitungkan jejak lingkungan AI," ungkap Kepala layanan keberlanjutan global dan tanggung jawab perusahaan Capgemini, Cyril Garcia.

"Hal ini akan membuat para pemimpin bisnis memiliki informasi untuk membuat keputusan bisnis yang bertanggung jawab, serta mengurangi dampak tersebut," tambahnya.

Laporan ini sendiri dilakukan melalui jajak pendapat 2000 eksekutif senior organisasi besar dengan pendapatan tahunan di atas 1 miliar dollar AS, yang tengah menjalankan inisiatif Gen AI.

Pertumbuhan Gen AI

Laporan Capgemini juga menyebut organisasi yang saat ini mengukur jejak emisi Gen AI memperkirakan jejak emisi yang didorong Gen AI akan meningkat rata-rata dari 2,6 persen menjadi 4,8 persen selama dua tahun ke depan.

Survei menemukan pula bahwa hampir sepertiga organisasi yang disurvei mulai menggabungkan langkah-langkah keberlanjutan ke dalam siklus hidup Gen AI, termasuk menggunakan model yang lebih kecil dan memberi daya pada infrastruktur Gen AI dengan sumber energi terbarukan.

Sayangnya, ini hanya berlaku untuk sebagian kecil organisasi, karena hampir tiga perempat organisasi hanya menggunakan model yang telah dilatih sebelumnya yang sangat bergantung pada mitra teknologi eksternal untuk mengatasi jejak lingkungan Gen AI.

Baca juga:

Sedangkan dua pertiga mengatakan mereka mengharapkan pengurangan lebih dari 10 persen emisi GRK dalam tiga hingga lima tahun ke depan sebagai hasil dari inisiatif bisnis berkelanjutan yang dipimpin Gen AI.

Lebih lanjut, laporan menyarankan bahwa bisnis harus melakukan penilaian menyeluruh baik terhadap Return on Investment (ROI) finansial maupun jejak lingkungan dari proyek Gen AI mereka sebelum diluncurkan, sambil menjajaki apakah teknologi lain yang lebih hemat energi dan karbon dapat memberikan manfaat serupa.

Laporan tersebut juga mengusulkan bahwa praktik berkelanjutan harus diterapkan di seluruh siklus hidup AI, termasuk perangkat keras, arsitektur model, sumber energi untuk pusat data, dan penerapan kebijakan penggunaan berkelanjutan.

Selain itu, laporan tersebut menyoroti bahwa model tata kelola multidisiplin dan kebijakan yang efektif serta kolaborasi di seluruh industri antara pemangku kepentingan di seluruh ekosistem Gen AI menjadi kunci untuk mendorong penggunaan Gen AI yang aman, transparan, berkelanjutan, dan etis.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Akademisi IPB: Laut Tak Boleh Dipetak-petak

Akademisi IPB: Laut Tak Boleh Dipetak-petak

Pemerintah
Laut yang Dipagari di Tangerang Masuk Zona Budi Daya, Tak Boleh Direklamasi

Laut yang Dipagari di Tangerang Masuk Zona Budi Daya, Tak Boleh Direklamasi

Pemerintah
Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Swasta
Wujudkan Lingkungan Belajar Suportif, PAMA Hadiri Temu Pendamping dan Penerima Beasiswa Dual Program di Astra Tech

Wujudkan Lingkungan Belajar Suportif, PAMA Hadiri Temu Pendamping dan Penerima Beasiswa Dual Program di Astra Tech

Swasta
PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser

PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser

LSM/Figur
Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon

Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon

LSM/Figur
Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

LSM/Figur
Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Swasta
Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

LSM/Figur
Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

LSM/Figur
Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

LSM/Figur
Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Pemerintah
Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah
Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemerintah
Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau