KOMPAS.com – Lembaga Traction Energy Asia meluncurkan platform layanan klinik konsultasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah lestari berbasis online atau e-learning.
E-learning tersebut diluncurkan dalam pembukaan pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) penyusunan rancangan awal (ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diselenggarakan oleh Traction Energy Asia bekerja sama dengan Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Selasa (21/1/2025).
Platform tersebut dapat diakses pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia untuk membantu daerah menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang memasukan aspek isu lingkungan dan berbasis tanggap bencana lingkungan.
Baca juga: Satgas Hilirisasi Harus Dorong Pembangunan Industri Baterai dan Kendaraan Listrik
Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Ardian Pratama mengatakan, e-learning tersebut dapat mendukung pemerintah daerah untuk merancang kebijakan yang relevan, adaptif, dan selaras dengan prinsip pembangunan rendah karbon.
“Pembangunan rendah karbon harus menjadi prioritas utama, bukan hanya sebagai solusi, tetapi juga sebagai komitmen moral kita terhadap masa depan,” ujar Tommy, sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
E-learning itu disebut memiliki dua keunggulan. Pertama, pemateri atau narasumber langsung berasal dari tenaga ahli kementerian atau lembaga teknis.
Kedua, materi pembelajarannya dirancang secara komprehensif dan adaptif terhadap kebutuhan spesifik yang menjadi tantangan dan prioritas daerah.
Baca juga: Green Zakat, Baznas Ajak Umat Peduli Pembangunan Berkelanjutan
Tommy menuturkan, platform tersebut dirancang inklusif yang memungkinkan diakses di mana saja dan kapan saja.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kabupaten, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan memperbaiki kebijakan pembangunan mereka,” ungkap Tommy.
Calon pengguna hanya perlu mengikuti kegiatan terbaru dari Traction Energy Asia untuk mendapatkan kode akses eksklusif.
Keberadaan platform tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi para perencana daerah.
Baca juga: 3 Organisasi Kritik Pembangunan Hotel di Dekat Pantai Berawa Bali
Traction Energy Asia optimistis, jumlah pengguna platform ini akan mencapai 1.000 pengguna di penghujung tahun 2025.
Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang mengapresiasi platform inovasi dari Traction Energy Asia itu.
Dia menekankan, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta sangat penting untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah.
“Platform ini adalah langkah maju untuk memastikan bahwa kebijakan di tingkat kabupaten tidak hanya sesuai secara teknis, tetapi juga strategis untuk masa depan yang lebih lestari,” ujar Sarman.
Baca juga: Pembangunan Perumahan Baru Gagal Lindungi Satwa Liar
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya