Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

Kompas.com - 24/01/2025, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Lembaga Traction Energy Asia meluncurkan platform layanan klinik konsultasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah lestari berbasis online atau e-learning.

E-learning tersebut diluncurkan dalam pembukaan pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) penyusunan rancangan awal (ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diselenggarakan oleh Traction Energy Asia bekerja sama dengan Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Selasa (21/1/2025).

Platform tersebut dapat diakses pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia untuk membantu daerah menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang memasukan aspek isu lingkungan dan berbasis tanggap bencana lingkungan.

Baca juga: Satgas Hilirisasi Harus Dorong Pembangunan Industri Baterai dan Kendaraan Listrik

Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Ardian Pratama mengatakan, e-learning tersebut dapat mendukung pemerintah daerah untuk merancang kebijakan yang relevan, adaptif, dan selaras dengan prinsip pembangunan rendah karbon.

Pembangunan rendah karbon harus menjadi prioritas utama, bukan hanya sebagai solusi, tetapi juga sebagai komitmen moral kita terhadap masa depan,” ujar Tommy, sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/1/2025).

E-learning itu disebut memiliki dua keunggulan. Pertama, pemateri atau narasumber langsung berasal dari tenaga ahli kementerian atau lembaga teknis. 

Kedua, materi pembelajarannya dirancang secara komprehensif dan adaptif terhadap kebutuhan spesifik yang menjadi tantangan dan prioritas daerah.

Baca juga: Green Zakat, Baznas Ajak Umat Peduli Pembangunan Berkelanjutan

Tommy menuturkan, platform tersebut dirancang inklusif yang memungkinkan diakses di mana saja dan kapan saja. 

“Kami ingin memastikan bahwa setiap kabupaten, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan memperbaiki kebijakan pembangunan mereka,” ungkap Tommy. 

Calon pengguna hanya perlu mengikuti kegiatan terbaru dari Traction Energy Asia untuk mendapatkan kode akses eksklusif.

Keberadaan platform tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi para perencana daerah.

Baca juga: 3 Organisasi Kritik Pembangunan Hotel di Dekat Pantai Berawa Bali

Traction Energy Asia optimistis, jumlah pengguna platform ini akan mencapai 1.000 pengguna di penghujung tahun 2025.

Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang mengapresiasi platform inovasi dari Traction Energy Asia itu. 

Dia menekankan, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta sangat penting untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah. 

“Platform ini adalah langkah maju untuk memastikan bahwa kebijakan di tingkat kabupaten tidak hanya sesuai secara teknis, tetapi juga strategis untuk masa depan yang lebih lestari,” ujar Sarman.

Baca juga: Pembangunan Perumahan Baru Gagal Lindungi Satwa Liar

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Akademisi IPB: Laut Tak Boleh Dipetak-petak

Akademisi IPB: Laut Tak Boleh Dipetak-petak

Pemerintah
Laut yang Dipagari di Tangerang Masuk Zona Budi Daya, Tak Boleh Direklamasi

Laut yang Dipagari di Tangerang Masuk Zona Budi Daya, Tak Boleh Direklamasi

Pemerintah
Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Swasta
Wujudkan Lingkungan Belajar Suportif, PAMA Hadiri Temu Pendamping dan Penerima Beasiswa Dual Program di Astra Tech

Wujudkan Lingkungan Belajar Suportif, PAMA Hadiri Temu Pendamping dan Penerima Beasiswa Dual Program di Astra Tech

Swasta
PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser

PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser

LSM/Figur
Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon

Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon

LSM/Figur
Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

LSM/Figur
Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Swasta
Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

LSM/Figur
Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

LSM/Figur
Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

LSM/Figur
Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Pemerintah
Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah
Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemerintah
Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau