"Ini semua disebabkan oleh masalah perubahan iklim," ucapnya.
Hashim memperkirakan proyek pembangunan tanggul laut raksasa tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, yakni 10–20 tahun.
Menurut dia, tidak ada gunanya membuat food estate di Kalimantan atau Papua apabila jutaan lahan sawah terbenam karena ditutup oleh air laut yang naik.
Oleh karena itu, Hashim mengajak masyarakat untuk turut mendukung pembangunan tanggul raksasa tersebut.
"It’s never too late (tidak pernah terlambat) bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare hektar lahan sawah yang paling produktif dan paling subur. Itu terletak di pantai utara Pulau Jawa," ucap Hashim.
Baca juga: Muhaimin Kritik Food Estate dan Tanggul Laut Raksasa
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya