Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Kompas.com - 13/03/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyebutkan, Indonesia memiliki peluang memasarkan jasa penyimpanan karbon dari luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Alphyanto Ruddyard saat bertemu dengan perwakilan EU-ASEAN Sustainable Connectivity Package Investment Facility (EU SCOPE IF), Senin (10/3/2025).

Alphyanto menuturkan, peluang tersebut muncul karena Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon dengan biaya yang kompetitif.

Baca juga: Punya Potensi Tangkap Karbon, Mikroalga Dikembangkan di RI

Dia menambahkan, untuk menangkap peluang tersebut, Indonesia membutuhkan pembangunan ekosistem yang kuat, termasuk regulasi.

Hal tersebut diperlukan untuk menarik swasta agar mau berinvestasi dalam teknologi penangkap dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS).

"Kerja sama dengan Uni Eropa dapat memperkuat regulasi nasional agar lebih menarik bagi swasta untuk berinvestasi dalam CCS," kata Alphyanto, dikutip dari situs web Kementerian PPN/Bappenas.

Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo AA Teguh Sambodo berujar, dalam 20 tahun ke depan, Indonesia berkomitmen menerapkan pembangunan rendah karbon. 

Baca juga: Liverpool Bermitra dengan 1PointFive untuk Kredit Penghapusan Karbon

Dia menambahkan, salah satu komponen utama dalam upaya pengurangan emisi adalah percepatan transisi energi.

Dia juga menyebutkan, target utama dalam lima tahun ke depan adalah implementasi CCS atau CCUS serta pembatasan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Perwakilan EU SCOPE IF Pedro Pimentel menegaskan Uni Eropa siap mendukung Indonesia untuk memperoleh data dan pengalaman terbaik terkait implementasi CCS. 

Dia menyampaikan, Uni Eropa telah mendukung berbagai proyek inovatif di sektor ini dan memiliki referensi nyata sebagai acuan bagi Indonesia.

UE juga menawarkan capacity building, kunjungan lapangan, serta pengembangan model kerja sama lintas negara untuk memastikan keberlanjutan dan kelayakan investasi CCS.

Baca juga: Hutan dengan Pohon Campuran Unggul dalam Simpan Karbon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau