Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PwC Sarankan 7 Langkah untuk Maksimalkan Potensi Pasar Karbon Indonesia

Kompas.com, 14 Maret 2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Firma akuntansi besar PwC menyarankan sejumlah langkah yang pelu dilakukan Indonesia untuk memaksimalkan potensi pasar karbonnya.

Dalam laporan berjudul Indonesia Carbon White Paper, PwC Indonesia menyebutkan optimalisasi pasar karbon dapat meningkatkan target iklim Indonesia dalam Nationally Determined Contributions (NDC) dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Publikasi yang disusun bersama Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) ini menyoroti bahwa Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi sebesar 915 juta ton karbon dioksida per tahun pada tahun 2030.

Baca juga: Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Namun, pengurangan emisinya baru mencapai 429 juta ton karbon dioksida pada 2022. 

Untuk mencapai target ini, diperlukan dana sekitar 281,23 miliar dollar AS yang melebihi kapasitas anggaran negara. 

Tantangan lainnya adalah harga karbon yang rendah saat ini menghambat pengurangan emisi yang optimal dan pengembangan mekanisme pasar karbon yang masih kurang berkembang. 

Publikasi tersebut menguraikan strategi-strategi utama untuk mengatasi tantangan ini dan menjembatani kesenjangan finansial. 

PwC Indonesia Partner and Sustainability Leader Yuliana Sudjonno menekankan pentingnya pasar karbon yang kuat di Indonesia.

Baca juga: Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Pasalnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar karbon global. 

Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan kerangka pengukuran, pelaporan, dan verifikasi atau monitoring, reporting, and verification (MRV) yang diakui secara internasional.

"Dan menyelaraskan metodologi proyek karbon kita dengan standar global, Indonesia dapat meningkatkan kredibilitas kredit karbon Indonesia dan mendukung ekspor internasional yang lancar," kata Yuliana dalam siaran persnya, Kamis (13/3/2025).

Dalam Indonesia Carbon White Paper, setidaknya ada tujuh langkah yang perlu dilakukan Indonesia untuk memaksimalkan potensi pasar karbon menurut PwC Indonesia.

Pertama, mengembangkan kerangka kerja MRV yang diakui secara internasional. Hal ini memungkinkan kredit karbon berkualitas tinggi dan memberikan dukungan kebijakan untuk memungkinkan ekspor kredit karbon internasional yang lancar.

Baca juga: Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Kedua, memperjelas peraturan seputar perdagangan karbon internasional. Langkah ini penting mendukung kelayakan proyek karbon bagi investor.

Ketiga, memperjelas mekanisme Corresponding Adjustment (CA) dan Non-Corresponding Adjustment (NCA).

Keempat, meninjau kembali penetapan harga dasar pajak karbon saat ini dan ambang batas sektoral terkait.

Kelima, meningkatkan transparansi informasi proyek dalam Sistem Registri Nasional-Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI).

Dengan menyediakan detail proyek yang komprehensif dalam SRN-PPI, dapat membangun kepercayaan yang lebih besar dari para pemangku kepentingan dan menarik investor internasional.

Baca juga: Punya Potensi Tangkap Karbon, Mikroalga Dikembangkan di RI

Keenam, mengomunikasikan panduan tentang perlakuan akuntansi dan pajak atas transaksi kredit karbon.

Ketujuh, memanfaatkan teknologi untuk mendukung tata kelola dan efisiensi di sekitar pasar karbon Indonesia.

Selain itu, publikasi ini menyarankan untuk memanfaatkan teknologi canggih seperti blockchain untuk pencatatan data yang transparan dan analisa real-time guna meningkatkan sistem registri SRN-PPI. 

Kemajuan teknologi ini diharapkan dapat memungkinkan pelacakan dan verifikasi kredit karbon yang akurat, sehingga meningkatkan keandalan dan efisiensi sistem. 

"Dengan memperjelas dukungan regulasi terhadap pengembangan pasar karbon dan meningkatkan transparansinya, Indonesia dapat menarik investor internasional dan mempromosikan keberlanjutan jangka panjang pasar karbonnya," jelas Yuliana.

Baca juga: Liverpool Bermitra dengan 1PointFive untuk Kredit Penghapusan Karbon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Pemerintah
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
LSM/Figur
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau