Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2024, Dunia Dilanda 151 Peristiwa Cuaca Ekstrem karena Perubahan Iklim

Kompas.com - 21/03/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sepanjang 2024, ada sekitar 151 peristiwa cuaca ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia.

Temuan tersebut mengemuka berdasarkan laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) dalam laporan terbarunya, State of the Global Climate 2024.

Peristiwa cuaca ekstrem tersebut seperti gelombang panas yang sangat tinggi, hujan lebat ekstrem, angin ribut, dan lainnya. 

Baca juga: 48,6 Juta Penduduk Indonesia Terpapar Panas Ekstrem, Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata

Peristiwa cuaca ekstrem tersebut memicu berbagai bencana mulai dari kekeringan,  banjir, longsor, listrik blackout, dan sebagainya.

Badai juga menjadi lebih kuat karena perubahan iklim. Di Filipina, enam topan yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda negara tersebut secara bergantian hanya dalam waktu kurang dari sebulan.

Wilayah Big Bend di Florida, Amerika Serikat (AS), dilanda Badai Helene  yang terkuat yang pernah tercatat.

Sedangkan Vietnam, Topan Super Yagi menerpa negara tersebut, yang berdampak pada 3,6 juta orang. 

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak tercatat, sebagaimana diansir The Guardian, Rabu (19/3/2025).

Baca juga: Gletser Pertama di Dunia yang Mati Akibat Perubahan Iklim

Makin parah

WMO menyebutkan, situasi perubahan iklim makin parah dari waktu ke waktu. Tahun-tahun terpanas dalam sejarah dipecahkan hanya dalam waktu 10 tahun terakhir.

Bahkan, 2024 alias tahun lalu dinobatkan sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan. 

Pada 2024, rata-rata suhu Bumi naik, 1,55 derajat celsius di atas tingkat pra-industri.

Dan bukannya berkurang, emisi karbon yang menjadi penyebab utama pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim, malah terus meningkat. Kondisi tersebut membuat situasi di masa depan bisa menjadi semakin parah.

Luke Parsons dari Nature Conservancy mengatakan, setiap tahun, umat manusia semakin melangkah ke masa depan yang belum diketahui.

Baca juga: Perubahan Iklim Bisa Jadi Sumber Masalah Pencernaan, Kok Bisa?

"Tahun 2024 sebagai tahun terpanas yang pernah dialami oleh manusia modern. Namun, dekade mendatang diperkirakan akan lebih panas lagi, mendorong kita lebih dalam ke iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," kata Parsons dilansir dari The Guardian.

Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo menuturkan, laporan lembaganya tersebut merupakan peringatan tentang meningkatnya risiko terhadap kehidupan dan pekerjaan.

Dia menambahkan,  WMO dan masyarakat global tengah mengintensifkan upaya untuk memperkuat sistem peringatan dini dan layanan iklim.

Hal tersebut diperlukan untuk membantu para pengambil keputusan dan masyarakat luas agar lebih tangguh menghadapi cuaca dan iklim ekstrem. 

"Kita tengah membuat kemajuan, tetapi perlu melangkah lebih jauh dan lebih cepat. Hanya setengah dari semua negara di dunia yang memiliki sistem peringatan dini yang memadai. Ini harus diubah," ujar Saulo.

Dia menekankan, investasi dalam layanan cuaca, air, dan iklim kini lebih penting dari sebelumnya.

Baca juga: Ahli BRIN: Laut Makin Tercemar karena Aktivitas Manusia dan Krisis Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau