"Catatannya, kasih cuan, kasih uangnya. Nggak boleh bunga mahal, pinjaman jangka panjang dengan harga sampai ke rakyat yang murah," kata Bahlil (Kompas.com, 3 Februari 2025).
Pak menteri realistis, sebab untuk pensiun dini PLTU Cirebon 1 di Jawa Barat saja memerlukan 1,3 miliar dollar AS. Inilah repotnya masalah negeri kita di mana 67 persen pembangkit listriknya masih menggunakan batu bara.
Karena ketergantungan itu, sekali lagi gasifikasi batu bara bakal dilaksanakan tahun ini. Gasifikasi ini bagian dari hilirisasi yang dianggap menjadi jurus jitu menghimpun dollar dan mendongkrak ekonomi nasional.
Pertanyaan tentang posisi energi terbarukan adalah hal yang rumit. Sampai 2024, realisasi baruan energi baru dan terbarukan (EBT) cuma 12,5 persen. Sisanya 87,5 persen disokong energi tak terbarukan alias fosil.
Sementara tahun ini, target bauran EBT dipatok 23 persen. Hampir mustahil mencapainya di tengah kampanye Pemerintahan Prabowo yang terjerat migas dan batu bara.
Dan mungkin, saking beratnya beban itu, hingga 23 Maret 2025, target terbaru pemotongan emisi karbon atau nationally determined contribution (NDC) Indonesia belum diumumkan oleh Presiden Prabowo.
Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, pembiayaan oleh Danantara akan difokuskan untuk ekspansi di sektor minyak dan gas.
Sementara proyek EBT masuk dalam gelombang kedua. Sekali lagi dan lagi pemerintah begitu realistis.
Situasi domestik dan global, mau tak mau, bikin aktivis pro-iklim getir. Dalam poin 44 visi, misi dan programnya saat kampanye Pilpres 2024, Prabowo-Gibran menyatakan bakal mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau (superpower).
Rasanya itu semua masih akan "gagah di atas kertas". Untuk mewujudkannya tak segampang menukilkannya sebagai ide, gagasan dan narasi.
Betapa pun, situasi yang dialami negeri kita, tidak khas. Banyak negara lain di kolong langit ini yang menghadapi masalah serupa.
Indonesia mesti melipatgandakan ikhtiar agar transisi ke energi terbarukan tetap berjalan, sekalipun lambat, melelahkan dan kadang seperti sia-sia atau mubazir. Jalan ke energi bersih dan berkelanjutan adalah point of no return.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya