Kebanyakan penelitian sebelumnya hanya fokus pada satu lokasi atau satu jenis dampak manusia. Akibatnya, sulit untuk membuat kesimpulan umum tentang bagaimana aktivitas manusia memengaruhi keanekaragaman hayati.
Lynn Dicks, profesor ekologi di Universitas Cambridge di Inggris menambahkan kendati studi menghasilkan analisis yang berguna dan penting tetapi temuan penelitian tersebut tidak mengungkapkan kejutan besar.
"Kita tahu bahwa manusia mengubah keanekaragaman hayati secara besar-besaran di seluruh planet ini, menyebabkan terbentuknya komunitas tumbuhan, hewan, dan mikroba yang baru dan berbeda, yang dapat mengatasi kondisi yang terkadang sangat keras yang kita ciptakan," katanya.
Ia punya kekhawatiran lain.
"Salah satu hal yang paling saya khawatirkan adalah bagaimana cara menjaga agar spesies-spesies yang mampu hidup bersama manusia, yang banyak di antaranya menjalankan peran penting dalam ekosistem seperti penyerbukan, penguraian bahan organik, dan penyebaran biji, memiliki populasi yang cukup besar dan keragaman genetik yang memadai agar mereka dapat terus berkembang," papar Dicks.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya