Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FAO: Krisis Benih Pohon Ancam Dunia

Kompas.com - 28/03/2025, 18:10 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB mengungkapkan beberapa negara di dunia kekurangan benih berkualitas tinggi untuk memenuhi target reboisasi mereka.

Menurut laporan tersebut, meski 70 persen negara memiliki program benih pohon, sebagian besar tidak cukup untuk memenuhi permintaan.

Program benih pohon adalah sistem untuk mengumpulkan, memproduksi, menyimpan, dan mendistribusikan benih pohon untuk restorasi dan konservasi.

Melansir Down to Earth, Kamis (28/3/2025) Lebih dari 3,1 miliar tanaman ditanam secara global setiap tahun, tetapi ini masih belum cukup.

Jumlah bibit yang ditanam pun sangat bervariasi di antara negara-negara, dengan beberapa negara menanam kurang dari satu juta bibit per tahun, sementara yang lain menanam hingga 15 miliar.

Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan lahan, tujuan reboisasi, dan investasi pemerintah.

Baca juga: Perubahan Iklim Picu Kematian Pohon di Perkotaan, Kita Terancam Makin Kegerahan

Akan tetapi, laporan tersebut menyoroti bahwa bahkan upaya penanaman skala besar pun sering kali gagal karena kekurangan benih berkualitas tinggi.

Di seluruh dunia, terdapat sekitar 83.000 tempat pembibitan yang mencakup 7 juta hektar dan 5.800 kebun benih yang mencakup 39.000 hektar saat ini. Namun, meskipun memiliki sumber daya ini, masih terjadi kekurangan benih.

Banyak negara bergantung pada pengumpulan benih liar atau impor, tetapi metode ini tidak dapat diandalkan.

Sangat sedikit negara yang memiliki sistem yang tepat untuk menguji dan memperdagangkan benih secara internasional, sehingga sulit untuk mendapatkan cukup benih berkualitas baik.

Masalah besarnya adalah banyak benih yang berkualitas rendah.

Banyak benih yang tersedia tidak cukup kuat untuk bertahan hidup dari perubahan iklim, hama, dan penyakit.

Selain itu juga ada problem pendanaan. Banyak negara, baik kaya maupun miskin, tidak memiliki cukup uang atau tenaga ahli untuk menjalankan program benih pohon yang efektif.

Tanpa investasi yang segera dilakukan akan sulit untuk menumbuhkan hutan dan melindungi keanekaragaman hayati.

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim memperburuk keadaan. Suhu yang lebih tinggi dan curah hujan yang tidak dapat diprediksi memengaruhi pertumbuhan pohon. Pohon yang tertekan menghasilkan lebih sedikit benih.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau