Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FAO: Krisis Benih Pohon Ancam Dunia

Kompas.com - 28/03/2025, 18:10 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Beberapa negara mengatakan bahwa suhu yang lebih hangat dapat membantu benih tumbuh di area tertentu, tetapi sebagian besar belum mempelajarinya secara menyeluruh.

Pola pembungaan yang berubah juga mempersulit pengumpulan benih, dan banyak negara berjuang untuk mengganti kebun benih lama.

Upaya untuk meningkatkan kualitas benih pohon melalui program pemuliaan juga tidak berjalan cukup cepat.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa hanya 1 persen dari jenis pohon yang masuk dalam program pemuliaan, dan sebagian besar program masih dalam tahap awal.

Meskipun 75 persen negara yang disurvei memiliki program pemuliaan pohon, temuan menunjukkan bahwa program-program tersebut berjalan terlalu lambat.

Baca juga: Hutan dengan Pohon Campuran Unggul dalam Simpan Karbon

Sebagian besar program tersebut dijalankan oleh pemerintah (70 persen), diikuti oleh perusahaan swasta (44 persen) dan kemitraan publik-swasta (30 persen).

Asia memimpin dalam pemuliaan pohon dengan 185 spesies, diikuti oleh Eropa (112), Amerika Latin dan Karibia (108) dan Afrika (86).

Beberapa negara menggunakan teknologi genetika canggih, tetapi penggunaannya masih rendah. Banyak negara tidak memiliki cukup pengetahuan atau sumber daya untuk menggunakan teknik pemuliaan modern.

Tanpa program pemuliaan yang lebih kuat, kualitas benih akan menurun, membuat hutan lebih lemah dan kurang mampu bertahan hidup.

FAO menyerukan tindakan mendesak untuk meningkatkan program benih pohon, lebih banyak dana diperlukan untuk penelitian, penyimpanan benih yang lebih baik, dan pelatihan ahli baru.

Negara-negara juga harus meningkatkan kebun benih dan menciptakan cara yang lebih baik untuk mendistribusikan benih.

Di sisi lain pemanfaatan alat digital dan penelitian genetika dapat membantu menemukan benih terbaik. Namun, pengetahuan adat juga harus digunakan untuk membantu konservasi benih.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau