Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2025, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Tata kelola yang baik merupakan fondasi utama dalam keberlanjutan bisnis. Aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) menjadi semakin penting.

Menurut Global Reporting Initiative (GRI) dan World Economic Forum (WEF), perusahaan dengan sistem tata kelola yang transparan dan berorientasi pada keberlanjutan memiliki ketahanan lebih baik terhadap risiko lingkungan dan sosial. 

Di Indonesia, survei KPMG 2023 menunjukkan, lebih dari 60 persen perusahaan mulai mengintegrasikan aspek ESG dalam rantai pasok.

Baca juga: Catat, Sederet Tanggal Penting Menuju Lestari Awards 2025

Akan tetapi, tantangan seperti transparansi pemasok dan keberlanjutan bahan baku masih menjadi kendala utama.

Berkaca pada situasi saat ini, Lestari Awards 2024 kembali digelar untuk mengapresiasi perusahaan yang menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. 

Dalam kategori “Governance", penghargaan akan diberikan kepada perusahaan yang menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam rantai pasok serta membangun kemitraan inovatif untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca juga: Segera Ikuti, Ini Cara Daftar Lestari Awards dan Keuntungannya

Ada dua sub kategori dalam kategori “Governance” ini, yakni:

  • Sustainable supply chain

Sub kategori ini iberikan kepada perusahaan yang telah mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam tata kelola rantai pasok mereka. 

Upaya yang dinilai mencakup kebijakan pengadaan hijau, penerapan standar etika dalam sumber bahan baku, mekanisme evaluasi pemasok berbasis ESG, serta digitalisasi sistem rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

  • Innovative partnership 

Mengakui perusahaan yang membangun kemitraan strategis dengan pemerintah, organisasi non-profit, akademisi, atau komunitas untuk mencapai tujuan keberlanjutan bersama. 

Kolaborasi ini mencakup inisiatif seperti adopsi energi terbarukan di daerah terpencil, proyek reforestasi berskala besar, serta kemitraan dengan startup teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional.

Baca juga: Lestari Awards 2025: UMKM dan Korporasi Bersatu untuk Keberlanjutan

Dengan menghadirkan penghargaan ini, Lestari Awards 2025 menegaskan bahwa tata kelola yang baik bukan hanya memastikan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga membuka peluang bagi perusahaan untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

VP Sustainability KG Media Wisnu Nugroho menyampaikan, Lestari Awards bukan sekadar kompetisi, tetapi sebuah panggung yang mengumpulkan inisiatif-inisiatif baik dan inspirasi.

"Yang harapannya menguatkan pihak-pihak lain yang merasa berjalan sendiri. Lalu mereka sadar, ‘Oh, kita tidak berjalan sendiri, nih. Kita banyak teman, banyak orang yang mengusahakan ini'," ujar Wisnu.

Baca juga: Lestari Awards 2025: Merangkul Lebih Banyak, Berjalan Lebih Jauh

Pendaftaran

Pendaftaran Lestari Awards 2025 dibuka sejak 27 Februari 2025 hingga 30 Juni 2025 mendatang di lestari.kgmedia.id/award.

Berikut cara mendaftar Lestari Awards 2025:

  1. Daftar/login menggunakan akun KG Media ID. 
  2. Isi formulir pendaftaran dan pilih kategori penghargaan.
  3. Unggah dokumen pendukung dan selesaikan pembayaran.

Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang akan mendapatkan pembinaan eksklusif, beasiswa keberlanjutan dari Tanoto Foundation, serta publikasi luas senilai Rp 150 juta melalui KG Media.

Selain itu, para pemenang juga akan diberikan kesempatan yang lebih luas lagi terkait penghargaan dari Lestari Awards 2025, pelatihan, hingga peluang untuk ikut dalam ajang penghargaan berskala global.

Baca juga: Pendaftaran Lestari Award 2025 Resmi Dibuka

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau