Komunitas lokal juga, lanjut Nanda, kini rutin melakukan pembersihan sungai agar tetap bersih dan menarik bagi wisatawan.
Sebagai kawasan konservasi, Taman Kehati AQUA tidak bisa dikunjungi secara bebas. Pengunjung yang ingin datang harus melakukan reservasi terlebih dahulu melalui Instagram @taman_kehati_aqua_klaten.
Tiket masuk memang gratis, tetapi pengunjung diharapkan berkontribusi dalam bentuk aksi konservasi, seperti menanam pohon atau melepas ikan di sungai.
Untuk menjaga ekosistem tetap terjaga, jumlah pengunjung dibatasi setiap harinya.
"Keanekaragaman hayati dan kualitas air di sini harus terus dijaga. Konservasi bukan hanya tugas pemerintah atau perusahaan, melainkan tanggung jawab semua pihak," ujar Nanda.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya