"Ya tentu, keputusan dari LG tidak mengurangi percepatan kami mendorong pembangunan rantai pasok yang menguntungkan ekosistem di Indonesia," ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa.
Hal ini dikarenakan kolaborasi pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik dengan Volkswagen, CBL China, dan Ford Motor masih berjalan.
"Tinggal lahan yang memang tadinya Korea Selatan berkenan, kita bisa tawarkan lagi kepada berbagai pihak," kata Erick.
Beberapa negara yang potensial untuk ditawarkan seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Jepang dan Amerika Serikat (AS).
"Dan juga tentu kita membuka luas kerja sama dengan AS, apalagi sedang ada pembicaraan bagaimana hubungan dagang Indonesia-AS. Kita terbuka, yang penting percepatan daripada momentum," ujar Erick.
Baca juga: Pertama di Indonesia, PLTS dengan Baterai dalam Kontainer Dibangun di Jambi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya