KOMPAS.com - Apple baru saja mengumumkan pencapaian besar dalam upaya pelestarian lingkungannya: keberhasilan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 60 persen sejak tahun 2020.
Kabar itu disampaikan bersamaan dengan rilis laporan kemajuan lingkungan tahunan mereka.
“Kami kini menggunakan lebih banyak energi bersih dan bahan daur ulang dibandingkan sebelumnya,” ujar Lisa Jackson, Wakil Presiden Apple untuk bidang Lingkungan, Kebijakan, dan Inisiatif Sosial, seperti dikutip dari ESG Today pada Selasa (22/04/2025).
Jackson menambahkan bahwa Apple juga aktif dalam upaya penghematan air, mencegah pemborosan energi, serta melakukan investasi besar untuk memulihkan alam.
Pengurangan emisi sebesar ini menjadi langkah penting menuju target ambisius Apple: netral karbon di seluruh lini bisnis, rantai pasokan manufaktur, dan siklus hidup produknya pada tahun 2030.
Target ini mencakup pengurangan emisi sebesar 75 persen, sementara sisanya akan diimbangi dengan kredit karbon berkualitas tinggi.
Baca juga: Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya
Dalam empat tahun terakhir, Apple telah memangkas hampir separuh emisi dari sektor produksi—dari 16,1 juta ton pada 2020 menjadi 8,2 juta ton pada 2024. Dalam setahun terakhir, emisinya berkurang 13 persen.
Salah satu kunci keberhasilan Apple adalah dorongan kuat terhadap penggunaan energi terbarukan di seluruh rantai pasokannya.
Apple menetapkan standar etika bagi para pemasoknya: semua produksi untuk Apple harus menggunakan 100 persen listrik terbarukan sebelum 2030.
Hingga kini, rantai pasokan Apple telah memiliki kapasitas energi terbarukan sebesar 18,9 gigawatt, naik 15 persen dari tahun sebelumnya, dengan 17,8 gigawatt yang sudah beroperasi.
Penggunaan energi terbarukan ini berhasil mengurangi emisi hingga 21,8 juta metrik ton GRK pada tahun 2024, ditambah 2 juta ton lagi dari peningkatan efisiensi energi bersama para pemasok.
Apple juga mencatat kemajuan dalam penggunaan bahan daur ulang: 99 persen mineral tanah jarang yang digunakan pada semua magnet produknya kini berasal dari daur ulang, begitu juga 100 persen kobalt dalam semua baterai rancangan Apple.
Pada tahun 2024, para pemasok Apple berhasil mengalihkan sekitar 600.000 metrik ton limbah dari tempat pembuangan akhir berkat program Zero Waste Apple.
Selain itu, MacBook Air terbaru menggunakan lebih dari 55 persen komponen daur ulang, dan para pemasok yang tergabung dalam Program Air Bersih mencatat rata-rata penggunaan kembali air tawar sebesar 42 persen.
Baca juga: Atasi Emisi karena AI, Big Tech Andalkan Nuklir dan Carbon Capture
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya